Perkembangan Hazel Handmade tidak lepas dari dukungan Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Koperasi dan UKM, yang membina usaha ini dalam kerangka Program Unggulan (Progul) UMKM Naik Kelas.
Lewat program tersebut, Ade mendapatkan berbagai pelatihan dan pendampingan mulai dari pengelolaan keuangan, pemasaran digital, hingga promosi produk di berbagai pameran lokal.
“Saya sangat bersyukur bisa dibina oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Padang. Lewat program UMKM Naik Kelas, saya belajar banyak hal baru mulai dari cara memasarkan produk hingga membuat toko online. Sekarang penjualan saya meningkat dan pelanggan semakin banyak,” ungkap Ade.
Selain berproduksi, Hazel Handmade kini juga menjadi ruang belajar bagi anak-anak sekolah yang ingin membuat kerajinan tangan. Ade membuka pintu bagi siswa TK dan SD untuk datang langsung ke tempat produksinya. Semua bahan dan alat disediakan, sementara ia membimbing mereka membuat prakarya dengan cara menyenangkan.
“Saya ingin anak-anak tahu bahwa kreativitas itu bisa datang dari mana saja, bahkan dari barang bekas. Dari situ mereka belajar menghargai proses dan mencintai lingkungan,” ujarnya lembut.
Dengan harga produk yang terjangkau mulai dari Rp5.000 hingga Rp200.000, Hazel Handmade tidak hanya membantu perekonomian keluarga, tapi juga menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat sekitar.
Kini, Hazel Handmade telah menjadi contoh nyata UMKM kreatif Kota Padang yang sukses naik kelas. Dari rumah sederhana, karya Ade Yuliani Elza berhasil melampaui batas lokal, membuktikan bahwa semangat, kreativitas, dan dukungan pemerintah bisa melahirkan kisah luar biasa.
“Harapan saya sederhana. Semoga semakin banyak pelaku UMKM di Padang yang berani bermimpi besar. Kalau kita mau belajar dan berinovasi, tak ada yang mustahil,” tutup Ade dengan senyum penuh keyakinan. (*/003)