Dari pihak operator, GM Witel Sumbar–Jambi, M. Ihsan, menyampaikan bahwa secara teknis cakupan sinyal seluler dan layanan internet di wilayah Sumbar sudah sangat luas. Namun, pihaknya mengakui masih ada titik-titik yang membutuhkan optimalisasi layanan.
“Artinya, sepanjang ada satelit sebenarnya semua daerah sudah bisa dijangkau. Tapi untuk layanan Telkom dan Telkomsel, memang diperlukan perluasan dan penyesuaian infrastruktur,” jelas Ihsan.
Kadis Kominfo Pesisir Selatan, Wendi, menyampaikan bahwa di wilayahnya masih terdapat 47 titik blankspot dan area sinyal lemah, terutama di daerah pesisir selatan bagian selatan dan perbatasan.
“Data ini sudah berulang kali kami sampaikan melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemen Komdigi). Alhamdulillah, secara bertahap mulai ada progres dan realisasi di lapangan, karena pihak operator juga melakukan perhitungan yang sangat detail,” ungkap Wendi.
Ia menambahkan bahwa sinergi antara pemerintah daerah, provinsi, dan operator telekomunikasi menjadi kunci utama agar masyarakat benar-benar merasakan kemerdekaan dalam mengakses informasi.
Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan bersama untuk terus mempercepat pembangunan infrastruktur digital di Sumatera Barat, termasuk percepatan pemerataan jaringan di daerah perbukitan dan pesisir.
“Kita ingin memastikan tidak ada lagi warga yang tertinggal dari arus informasi nasional,” tutup Wendi. (*/red)