PADANG, KabaTerkini.com – Mulut Rina terdiam. Hanya matanya yang berkata lewat air mata yang mengalir deras. Isaknya ditahan dengan telapak tangan.
Wanita dua anak itu menyaksikan banyaknya bantuan yang datang di Masjid Darussalam. Masjid itu berada tak jauh dari rumahnya yang hanya tersisa puing. Bantuan datang tak henti sejak kejadian nahas.
“Sajak kajadian tu banyak bantuan nan tibo (sejak kejadian itu, banyak bantuan yang berdatangan),” ungkap Rina, Kamis (16/10/2025) pagi.
Rina salah satu korban kebakaran hebat di Pemancungan, Kelurahan Pasar Gadang, Kota Padang. Sepekan lalu, 19 rumah di kawasan tepi sungai itu hangus terbakar. Tak ada seorangpun yang dapat menyelamatkan harta benda. Api besar. Pemilik rumah banyak tak di rumah.
Saat kejadian itu, Rina memang tak di rumah. Pagi menjelang pukul 10, Rina sudah keluar rumah. Menjemput putri kecilnya yang masih duduk di bangku SD.
“Pagi itu ambo pai manjampuik anak (pagi itu saya pergi menjemput anak ke sekolah),” akunya.
Tak ada firasat ketika itu. Rina pergi setelah mengunci semua pintu rumahnya. Sepulang menjemput anak, dirinya melihat rumahnya telah terbakar hebat. Api besar menghalangi niatnya untuk mengambil harta bendanya di dalam rumah.
“Harato abih sadonyo, hanyo baju nan malakek di badan (harta habis semua, yang tersisa hanya baju yang menempel di badan),” ungkapnya berurai air mata.
Rina mengaku bersyukur dengan banyaknya bantuan yang datang setelah musibah. Dirinya senang dan bersyukur atas perhatian yang diberikan oleh masyarakat dan pemerintah setempat.
“Terharu rasonyo, banyak dapek bantuan, namonyo musibah awak saba (terharu rasanya, banyak dapat bantuan, namanya musibah saya banyak sabar),” sebutnya.