Dialog Petani dengan Presiden Prabowo: Pupuk, Sumber Air dan Lahan Tadah Hujan Masih “PR” Pemerintah

“Ada sembilan kecamatan yang tidak terjamah oleh irigasi. Mudah-mudahan ke depan Aceh lebih makmur dan lebih maju di bidang pertanian, khususnya sebagai lumbung padi,” tambahnya.

Di sisi lain, perwakilan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sumber Makmur, Kabupaten Serang, Banten, menyampaikan keberhasilan dan tantangan para petani di lapangan. Salah satunya terkait kelancaran pupuk yang dinilai sangat membantu meningkatkan hasil panen.

“Jadi syukur alhamdulillah yang asalnya paling 7,5, 7,6 tapi sekarang karena pupuknya lancar, sehingga petani enggak sulit untuk cari pupuk lagi. Waktu pemupukan ada. Segala ada, tapi alhamdulillah dengan sebabnya pupuknya lancar, penghasilan juga lancar alhamdulillah,” ujarnya.

Baca Juga  Dibuka Presiden Jokowi, Pj Walikota Padang Hadiri Rakernas APEKSI XVII 2024 di Balikpapan

Presiden Prabowo pun menanggapi semua masukan dengan penuh perhatian dan menggarisbawahi bahwa pembangunan pertanian harus berpihak pada rakyat.

“Saya ingin jadi Presiden, ingin jadi pemimpin yang berhasil menurunkan harga pangan untuk rakyat Indonesia. Itu keinginan saya. Dan ini keinginan daripada semua menteri, semua gubernur, semua bupati. Kita akan bahagia kalau rakyat kita senyum, kita akan bahagia kalau para petani kita makmur,” tegas Presiden Prabowo dalam sambutannya.

Baca Juga  Target Produksi Listrik 6 GW Tahun 2029, Pertamina NRE Naikkan Delapan Kali Lipat Investasi

Dialog interaktif ini menjadi bagian penting dari pendekatan kepemimpinan Presiden Prabowo yang ingin mendengar langsung suara rakyat, sekaligus menjadi simbol penguatan semangat gotong royong dalam membangun ketahanan pangan Indonesia. (*/001)