Padang  

Yang Suka Ikut Amak ke Pasar Raya Tahun 80-an Pasti Taragak dengan Menu Bofet Garuda Ini!

Fikru merupakan generasi ketiga pemilik Bofet Garuda. Lelaki yang masih berusia 18 tahun itu memilih merintis kembali kejayaan Bofet Garuda.

“Lima tahun belakangan, orangtua memilih mengembangkan usaha ini di Jakarta, untuk kemudian kembali ke kampung halaman,” ungkapnya.

Fikru mengaku, setelah Gedung Fase VII selesai dibangun, orangtua memilih kembali melayani pembeli. Kini, Bofet Garuda tidak lagi berada di lantai dasar Fase VII. Tetapi di lantai dua.

Baca Juga  MTQ ke-41 Kecamatan Koto Tangah Dimulai, Walikota Padang Berharap Muncul Qori-Qoriah Terbaik

“Pemko Padang sengaja menempatkan pedagang kuliner di lantai atas untuk menghindari terjadinya kebakaran yang dapat menghanguskan seluruh gedung,” terangnya.

Menu yang dihidangkan bagi pengunjung masih tetap sama. Tidak ada perubahan. Soal rasa, tidak ada yang berubah. Karena yang memasak menu makanan masih “pemain lama”, Vanni—generasi kedua Bofet Garuda.

“Sekarang ibu di rumah, ibu yang memasak di rumah, kami yang menghidangkan di sini,” aku Fikru.

Baca Juga  Tak Main-main! Demi Tegaknya Perda, Pemko Padang Tambah Lagi 275 Personil Satpol PP

Harga makanan di Bofet ini cukup terjangkau. Seporsi Soto Garuda dijual Rp20 ribu. Kemudian Gado-Gado, Nasi Goreng dan lainnya dijual Rp15 ribu seporsi. Sedangkan minuman dijual Rp12 ribu.

“Selama ini memang banyak yang bertanya dan mencari Bofet Garuda, kini kami hadir dengan kekuatan baru,” jelas Fikru.

Bagi yang ingin mengulang kembali kenangan lama, datanglah ke Bofet Garuda. Ketika penat berkeliling Pasar Raya, singgahlah. (*/001)