Penyaluran bantuan sosial tahun ini mencakup lima kategori penerima. Rinciannya antara lain penerima PKH murni sebanyak 398.714 KPM dengan total Rp1,12 triliun, penerima Sembako murni 8,68 juta KPM dengan total Rp20,82 triliun, serta penerima gabungan PKH dan Sembako 9,6 juta KPM dengan total Rp49,93 triliun.
Selain itu, penerima penebalan Juni-Juli 2025 mencapai 18,28 juta KPM dengan nilai Rp7,31 triliun, sementara stimulus ekonomi Oktober-Desember menyasar 35,05 juta KPM dengan total Rp31,54 triliun.
Menurut Gus Ipul, penerima tambahan BLTS berasal dari keluarga miskin dalam kelompok desil 1 hingga 4 berdasarkan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). Dari jumlah tersebut, sekitar 20,88 juta KPM merupakan penerima bantuan penebalan, sedangkan 14,15 juta KPM lainnya adalah penerima baru.
“Data penerima mengacu pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di triwulan pertama, dan DTSEN pada triwulan selanjutnya (triwulan II-IV) yang dilakukan pemutakhiran data penerima setiap tiga bulan sekali dalam rangka bantuan sosial (bansos) tepat sasaran,” jelas Gus Ipul.
Untuk kuartal IV tahun ini, Kemensos menambah penerima baru dari keluarga di desil 1-4 DTSEN yang sebelumnya belum mendapat bantuan reguler. Data pemadanan tersebut diperoleh melalui kerja sama lintas kementerian, melibatkan Kemenko Perekonomian, Kemensos, BPS, dan Kementerian Keuangan. (*/001)