Dunia digital telah merambah semua lini kehidupan manusia, boleh dikatakan tidak ada yang tidak menggunakan teknologi digital saat ini. Mulai dari komunikasi, transportasi, dunia pendidikan dan berbagai bidang lainnya.
Di era ketika ilmu bisa dicari lewat mesin pencari, ketika video pembelajaran tersedia 24 jam, dan ketika ruang kelas berpindah ke layar-layar digital, satu hal tetap tak tergantikan: sosok guru.
Ia mungkin tidak selalu tampil di trending topic atau muncul di konten viral, tapi jejaknya terasa nyata di hati para murid yang dibentuknya. Bukan hanya secara intelektual, tapi juga secara emosional dan moral. Karena secanggih apapun teknologi digital dalam dunia pendidikan saat ini tidak akan ada yang bisa menggantikan sosok seorang guru di mata setiap siswa.
Google boleh hebat, namun dia tidak bisa menyentuh hati, menyentuh emosi yang ada di dalam jiwa setiap siswa.
Guru di zaman ini bukan hanya pengajar, tapi juga menjadi konten kreator, motivator, sekaligus role model yang peka terhadap perubahan zaman. Ia tak hanya mengajarkan rumus dan definisi, tapi juga nilai-nilai hidup yang membekas di tengah derasnya arus digital.
Di balik layar laptop atau smartphone, ada cahaya yang menyala. Semangat seorang guru yang tak kenal lelah menanamkan karakter positif pada generasi yang tumbuh di dunia serba cepat ini. Tidak bisa seorang guru hanya menggunakan metode pengajaran lama yang dulu didapatkannya di bangku sekolah, namun harus mengupgrate diri untuk bisa membersamai generasi yang tidak sama lagi dengan sosok guru masa lalu.
Sesuai dengan kata Ali bin Abi Talib, “Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya.” Guru saat ini dituntun juga untuk menjadi sosok yang kreatif dan harus terus belajar, karena di zaman sekarang, tidak akan bisa seorang guru mengajar jika dia tidak belajar, makanya ada adagium mengatakan, jangan mengajar kalau tidak mau belajar.
Kenapa ini bisa terjadi? Karena menjadi sosok seorang guru inspiratif tidak hanya sekadar menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga mampu membangkitkan rasa ingin tahu, minat belajar, serta mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif.
Dalam era digital, guru memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan kreativitas siswa. Dengan memanfaatkan berbagai platform digital dan alat pembelajaran yang interaktif, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan menantang, sehingga siswa merasa termotivasi untuk terus belajar dan mengembangkan diri.
Untuk menjadi guru yang inspiratif dan inovatif, seorang pendidik perlu memiliki beberapa kompetensi. Kemampuan yang harus dikuasai seorang guru di zaman digital ini diantaranya adalah mampu menguasai teknologi. Guru perlu terus belajar dan menguasai berbagai teknologi yang dapat mendukung proses pembelajaran seperti platform pembelajaran online, aplikasi eduksi dan media sosial dan lainnya.
Selain itu guru harus menjadi seorang yang kreatif dan inovatif. Yaitu mampu merancang kegiatan pembelajaran yang menarik dan variatif juga mampu mengadaptasi materi pembelajaran sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan siswa.