Nagari  

IKA Faperta Unand Lucurkan PaLaBek, Model Bertani dengan 3 Sumber Hasil Panen

PESSEL, KabaTerkini.com – DPP Ikatan Alumni Fakultas Pertanian Universitas Andalas (IKA Faperta Unand) bersama Pemimpin Muda Pertanian Indonesia (PMPI) dan Lembaga Mahasiswa Pertanian secara resmi meluncurkan Program Nagari Model Berbasis Komoditi Unggulan Pertanian Sumatera Barat di Nagari Kubang, Kecamatan Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan.

Program ini menjadi tonggak baru dalam pengembangan pertanian terpadu di Sumatera Barat melalui inovasi Sistem Padi Lauk Bebek (PaLaBek) pendekatan integratif yang mengombinasikan budidaya padi, ikan, dan itik dalam satu lahan. Sistem ini diyakini mampu meningkatkan efisiensi lahan, menekan biaya produksi, serta membuka peluang pendapatan tambahan bagi petani.

Ketua Umum DPP IKA Faperta Unand Ir. Zola Pandu menyampaikan bahwa kolaborasi multipihak seperti ini adalah bentuk nyata inovasi pertanian berbasis riset dan pendampingan berkelanjutan.

Baca Juga  Geram! Bupati Dharmasraya Temukan Bau Tak Sedap Serta Sumber Air Tak Layak di RSUD Sungai Dareh

“Model PaLaBek ini kita jalankan di dua petak sawah sebagai demplot awal dan akan kita pantau hingga panen. Kami ingin menunjukkan bahwa inovasi sederhana bisa memberikan dampak besar bagi kesejahteraan petani jika dilakukan bersama,” ujarnya.

Komoditas utama yang dikembangkan ialah padi varietas lokal Sokan Kubang, varietas khas Pesisir Selatan yang dikenal memiliki daya hasil tinggi dan ketahanan terhadap kondisi lokal yang ditanam dengan sistem SRI ((System of Rice Intensification).

Sebagai pendorong sistem, Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Barat turut memberikan dukungan berupa 1.000 ekor ikan nila. Sementara komponen ternak menggunakan itik lokal khas Pesisir Selatan, Itik Lenggok Bayang ras endemik yang dikenal tangguh di daerah lembap serta memiliki produktivitas telur yang stabil.

Baca Juga  Presiden Jokowi: Kota Besar Itu Bukan Gedung Pencakar Langit, Tapi Kota dengan Fasilitas Umum Lengkap untuk Warganya 

Penggunaan Itik Lenggok Bayang menjadi simbol pelestarian sumber daya genetik lokal sekaligus penguatan identitas agrikultur nagari.

Ketua Umum Pemimpin Muda Pertanian Indonesia, Arif Zulpriansyah Siregar menegaskan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam sistem pertanian modern.

“Kami ingin menunjukkan bahwa pertanian bisa menjadi sektor yang modern, inovatif, dan menguntungkan bagi generasi muda. Semoga model yang kita buat ini menjadi acuan bagi pengembangan potensi pertanian kedepan, kami juga sudah siapkan formula pendampingan hilirisasi dan teknologinya nanti agar menarik serta menjadi jaminan bagi kita yang muda muda ini,” sambutnya