2. Sasar geng Comando Vermelho
Penggerebekan ini ditujukan untuk menyetop ekspansi geng narkoba bernama Comando Vermelho (Komando Merah).
Comando Vermelho merupakan salah satu organisasi kriminal tertua di Brasil yang didirikan di penjara Rio pada tahun 1970-an.
Dalam beberapa tahun terakhir, geng ini berkembang pesat dan kini menguasai seluruh wilayah Brasil, termasuk Amazon.
Kegiatan kriminalnya meliputi perdagangan narkoba, perdagangan senjata, dan pemerasan.
3. Jenazah dijejer di jalan
Pada Rabu, warga Penha berkumpul di samping puluhan jenazah yang dibaringkan di sebuah alun-alun dan menuntut keadilan atas tewasnya sanak keluarga mereka.
Aksi ini tak berlangsung lama karena otoritas forensik datang untuk mengambil jenazah-jenazah tersebut.
4. Tanpa koordinasi pusat
Menurut Menteri Kehakiman Brasil Ricardo Lewandowski, Presiden Luiz Inácio Lula da Silva terkejut atas operasi antinarkoba polisi di Rio. Pasalnya, pemerintah federal tak diberi tahu dan tak diminta untuk bekerja sama.
Gubernur Negara Bagian Rio, Claudio Castro, sementara itu mengatakan operasi antinarkoba ini merupakan keberhasilan karena sukses menyita 118 senjata dan satu ton narkoba. Castro pun menegaskan operasi ini masih akan terus berlangsung.
Hakim Agung Alexandre de Moraes telah memerintahkan Castro untuk memberikan informasi mengenai operasi polisinya dan menjadwalkan sidang dengan Castro serta kepala polisi militer dan sipil pada Senin (3/11) di Rio. (*/001)


 
							




