Sastra  

CERITA FANTASI: Alam Di Balik Biru Langit

Oleh - ASYIFA AURELLY RAMADHANI (Siswa SMP Negeri 2 Bukitinggi

Di sebuah kerajaan yang begitu besar jaya dan megah yang didirikan seorang bernama Jentanius bersama istrinya, Nayana prindaka. Tapi sayangnya dia tidak memiliki anak setelah menikah selama 20 tahun.

Hallo semua
Perkenalkan nama ku ASYIFA AURELLY RAMADHANI, siswi SMP Negeri 2 Bukitinggi. Saya lahir pada 07 Agustus 2012.

Prin menemukan bola yang berwarna jingga di tangga kerajaannya. Bersama sang suami, dia mengambil bola tersebut dan pergi ke taman belakang kerajaan. Dia bertemu nenek tua. Prin pun menyapa nenek tersebut, lalu bertanya kepada prin, “Hey anak muda yang cantik apa yang kau pegang”? Lalu prin pun menjawab, “aku menemukan bola ini tadi entah siapa yang punya aku tidak tahu nek.” Lalu nenek pun menjawab, “ehhh coba ku lihat.” Prin pun memberikan bola kecil mungil itu kepada nenek tua itu.

Nenek itu berkata kepada prin bahwa bola kecil tadi jika di hentakkan ke lantai 3 kali bisa keluar bayi. Lalu prin pun sambil heran mengatakan, “ha seperti nya aku tidak percaya.” Nenek tua itu mengatakan, “ahh sudah lah kalau kau tak percaya aku pergi dulu ya.”

Dengan sekejap mata nenek pun menghilang dengan tongkat berbentuk kepala naga. Dengan heran prin memanggil suami nya dengan suara yang meggelegar sambil berlari mencari suaminya.

Ada apa kenapa kau memanggilku dengan suara yang sangat membuatku terkejut. Kemudian Prin menjelaskan apa yang di katakan oleh nenek tadi dengan suara serak karena jika kalau benar apa yang di katakan nenek tadi alangkah bahagianya mereka.

Baca Juga  SASTRA: Cerita Fantasi "Beni si Kilat Kuning"

Jentanius pun heran saraya tak percaya yang diucapkan istri nyaa.”ahh kalau begitu mari saja kita coba menghentakkan bola itu ke lantai lalu prin menghentakka bola tersebut sebanyak tiga kali. Dengan hati yang bergemuruh cemas dan harap dengan apa yang mereka saksikan nantinya. Sebuah cahaya berwarna jingga menyerupai warna bola yang mereka lemparkan tadi menyinari istana hingga langit malam itu. Prin pun sangat tidak percaya melihat bayi yang sangat cantik jelita, putih mulus dengan bibir yang merah matanya menatapku, dengan sigap ku ambil bayi nan sangat cantik itu. Dia menangis dan sesekali tersenyum kepada Prin.

Mulai hari itu Prin serta suaminya merawat dengan penuh kasih sayang dan cinta bersama jentanius. Mereka memberi nama bayi yang cantik itu Kimberly finko. Nama yang cantik.

Kehidupan terus berjalan hingga Finko pun hidup dengan bergelimang harta Tampa kata kekurangan. Prin dan jentanius merawat finko dengan kasih sayang dan cinta. Dia tumbuh dengan anak yang berbakti kepada ayah dan ibunya.

Saat Finko bermain di kamar prin dia ternyata bisa memasuki masa lalu dan masa mendatang. Dia melihat kaca yang begitu besar. Dia mendorong kaca tersebut dan melihat nenek tua yang berkata kepada ibu yang badannya besar dan menakutkan, ,”eits bola tadi sudah ku jatuhkan di kerajaan si jentanius.” Ibu itu menjawab, “terimakasih nenek karna jika anaknya sudah dewasa akan Ku jemput dan kuajari dia menjadi jahatt dan meneruskan perjalanan ku untuk menghabiskan Harta di raja itu (jentanius). Sambil menangis Finko mendengarkan perkataan nenek dan ibu menyeramkan itu berbicara.

Baca Juga  200 Ribu Lebih Wisatawan Saksikan Pesona Hoyak Tabuik Piaman 2025 di Pantai Gandoriah

Finko dengan otak nya yang kritis berfikir bahwasanya dia akan melindungi kedua orang tuanya dan menyelamatkan harta yang dimiliki orang tuanya. Prin lalu keluar dari kaca tersebut dan orang tua nya tidak mengetahui kalau putrinya memiliki kekuatan dan kemampuan tersebut.

Beberapa hari kedepan dia merasa gelisah dan menceritakan kepada ayah dan ibu nya. Sehingga orang tuanya pun heran jika anaknya mengatakan hal itu.

Prin dan jentanius dan mendengarkan anaknya bercerita sambil menatap mata Finko. Seolah paham dengan tatapan orang tuanya. Dia berkata kepada orangtuanya kalau kalian tidak percaya bisa ikutin aku sekarang. Sebuah lemari besar nan indah dengan ukiran kerajaan mereka bertiga masuk kedalam. Sungguh terkejutnya mereka karena di dalamnya ada sebuah lorong kecil yang seolah menuntun mereka menyusurinya.

Puas menelusuri lorong, disana terdapat seperti gerbang kaca yang bercahaya. Kemudian Finko pergi ke balik kaca tersebut dan menjelaskan kepada orang tua nya. Coba diam sebentar dan dengarkan nenek tua dan ibuk yang menyeramkan itu berbicara. Lalu nenek itu berkata kepada ibu yang sangat menyeramkan, “anak yang kau titipkan melalui bola sakti itu sekarang dia sudah tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik.”