Ia juga mengajak pihak Malaysia, khususnya para perantau dan pelaku usaha, untuk berinvestasi di sektor pariwisata Sumatera Barat, termasuk pembangunan hotel di kawasan Maninjau yang dapat melengkapi keberadaan Masjid dan Museum Buya Hamka.
“Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sangat terbuka terhadap kolaborasi dan investasi yang mendukung pengembangan potensi daerah, terutama di sektor wisata sejarah dan religi. Kehadiran tokoh-tokoh seperti Dato’ Ahmad Azzam tentu memperkuat hubungan baik antara Sumatera Barat dan Malaysia,” ujar Mahyeldi.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Mahyeldi juga menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, akademisi, dan tokoh masyarakat dalam menjaga serta mengembangkan warisan intelektual para ulama dan cendekiawan Minangkabau.
Selain Buya Hamka, pertemuan tersebut turut menyinggung peran tokoh-tokoh Minang lainnya yang berpengaruh di tingkat internasional. Dato’ Ahmad Azzam menekankan perlunya dokumentasi sejarah dan penghargaan terhadap tokoh-tokoh asal Minangkabau yang telah memberi kontribusi besar di berbagai negara, seperti Raja Sulaiman di Filipina dan Rumah Gadang Fatimah di Thailand.
Menanggapi hal itu, Gubernur Mahyeldi menyambut baik usulan tersebut. Ia menilai, inisiatif seperti ini penting untuk memperkuat identitas dan kontribusi Minangkabau di kancah global. Mahyeldi juga menekankan perlunya mempererat hubungan lintas negara antara Sumatera Barat dan Malaysia dalam bingkai ukhuwah Islamiyah dan kebersamaan umat.
“Sumatera Barat dan Malaysia memiliki ikatan sejarah, budaya, dan nilai keislaman yang sangat kuat. Kerja sama di bidang pendidikan, sosial, dan kebudayaan perlu terus kita tingkatkan agar warisan intelektual dan spiritual para pendahulu dapat terus memberi manfaat bagi generasi berikutnya,” tutur Gubernur Mahyeldi.
Di akhir pertemuan, Dato’ Ahmad Azzam menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat Gubernur Mahyeldi dan menyatakan komitmennya untuk terus memperkuat hubungan kerja sama antara Malaysia dan Sumatera Barat, baik dalam bidang pendidikan, kebudayaan, maupun keagamaan. (*/001)






