“MindQ tidak sekadar menjadi alat belajar, tetapi juga penghubung yang mempererat hubungan emosional antara guru dan siswa,” jelas Selvi Afmailia, salah satu anggota tim.
Penerapan MindQ telah diuji di sejumlah sekolah mitra di Kota Padang, di antaranya SMA Pembangunan UNP, SMK Robotik UNP, dan SMA Pertiwi 1 Padang. Para guru BK memanfaatkan aplikasi tersebut dalam kegiatan pembinaan dan sesi refleksi. Sedangkan siswa dapat menuliskan perasaan atau pengalaman mereka dalam jurnal digital yang bersifat privat.
Hasil refleksi tersebut membantu guru mengenali dinamika kelas secara lebih akurat dan menyesuaikan metode pendampingan sesuai kebutuhan masing-masing siswa. Selain disiapkan untuk kompetisi nasional, MindQ juga telah mendapatkan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk aplikasi dan modul pembinaannya.
Karya inovasi mahasiswa UNP tersebut mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, guru bimbingan konseling, serta civitas akademika UNP.
Tim pengembang berharap MindQ dapat diterapkan secara lebih luas di berbagai sekolah di Indonesia sebagai kontribusi mahasiswa UNP dalam membangun ekosistem pendidikan yang lebih peduli terhadap kesehatan mental dan spiritual pelajar.
“Kami berharap MindQ dapat menjadi bagian dari gerakan pendidikan yang menanamkan kesadaran, empati, dan keseimbangan pada diri siswa,” tutup Dani. (*/001)







