CNNIndonesia.com sudah menghubungi perwakilan Cloudflare untuk mengonfirmasi isu ini. Namun, hingga berita ini ditulis belum ada komentar yang diberikan.
Dalam pembaruan pada halaman statusnya, Cloudflare menyatakan telah menerapkan perbaikan untuk mengatasi masalah tersebut. Kendati begitu, mereka menyebut beberapa pengguna mungkin masih mengalami kesulitan mengakses dasbor online mereka.
“Kami terus memantau kesalahan untuk memastikan semua layanan kembali normal,” kata Cloudfare dalam pernyataannya, melansir CNBC.
Juru bicara Cloudflare mengatakan bahwa perusahaan mendeteksi lonjakan traffic yang tidak biasa ke salah satu layanannya, yang menyebabkan beberapa traffic yang melewati jaringan mereka mengalami kesalahan.
“Kami belum mengetahui penyebab lonjakan traffic yang tidak biasa ini. Kami sedang bekerja keras untuk memastikan semua traffic dilayani tanpa kesalahan,” tuturnya.
Perangkat lunak Cloudflare digunakan oleh banyak bisnis di seluruh dunia, membantu mengelola dan melindungi traffic untuk sekitar 20 persen dari internet.
Di antara layanan yang disediakannya adalah perlindungan terhadap serangan distributed denial of service (DDoS), yaitu ketika aktor jahat mencoba membanjiri sistem situs web dengan begitu banyak permintaan lalu lintas sehingga situs tersebut tidak dapat berfungsi. (*/001)







