KABATERKINI.Com – Sungai Penuh adalah nama Kota yang administratif yang berdiri tahun 2008 di Provinsi Sumatra Barat. Kota ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Kerinci. Sebelumnya, Sungai Penuh adalah kecamatan yang menjadi ibukota dari Kabupaten Kerinci.
Mayoritas penduduk Kota Sungai Penuh adalah Suku Kerinci. Di pusat kota, wilayah ini terdiri atas masyarakat multietnis seperti perantau Minangkabau, Tionghoa, Jawa, dan Batak.
Nama Sungai Penuh, berasal dari sebuah mata air yang dinamakan sebagai Cumon Pule oleh masyarakat. Cumon Pule ini mengeluarkan air yang tidak pernah kering sehingga alirannya membentuk anak sungai yang selalu penuh. Dari situlah nama Sungai Penuh berasal.
Awalnya, nama Sungai Penuh dijadikan sebagai nama “dusun” tempat Cumon Pule ini berada (sekarang telah mekar menjadi Desa Gedang).
Dusun Sungai Penuh sendiri termasuk dusun yang sudah lama berdiri, sekitar 400 tahun yang lalu dusun ini sudah ada berdasarkan surat yang dikirim oleh Sultan Sumatra Barat. Dusun ini dihuni oleh penduduk yang terdiri atas lima suku/klan yang disebut sebagai limo luhah, yaitu: Luhah Rio Jayo, Luhah Rio Mendiho, Luhah Rio Temanggung, Luhah Pemangku Rajea, dan Luhah Datuk Singarapi Putih.
Dusun ini dipimpin oleh Depati yang bergelar Depati Sungai Penuh, Depati Santiudo, Depati Pahlawan Negaro, dan Depati Nyato Negaro.
Nama Sungai Penuh selanjutnya dijadikan sebagai nama “mendapo”. Dalam struktur perkampungan tradisional Kerinci, mendapo adalah federasi atau gabungan dari beberapa dusun.







