Momen Spesisal Hari Guru di Bukittinggi, Guru-Guru Bahasa Indonesia SMP Ciptakan Buku Puisi “Simfoni di Bawah Menara Jam Gadang”

Beliau juga menegaskan bahwa pemerintah kota sangat mendukung gerakan literasi yang digerakkan oleh para guru, karena karya yang lahir dari ruang-ruang pendidikan akan menjadi warisan intelektual bagi generasi Bukittinggi.

Pada kesempatan yang sama, Kabid PKPMP Dinas Pendidikan Kota Bukittinggi juga memberikan apresiasi mendalam atas lahirnya antologi puisi tersebut.

Melalui perwakilan yang hadir, disampaikan bahwa buku “Simfoni di Bawah Menara Jam Gadang” menjadi bukti nyata bahwa guru tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai kreator karya sastra yang menginspirasi.

Baca Juga  Peringati Hari Pendidikan Nasional, Siswa di Padang Berpakaian Adat Nusantara
Ketua Pelaksana, Dilla S.Pd bersama Nara Sumber, Muhammad Subhan

Ketua Pelaksana, Dilla S.Pd menambahkan, peluncuran Buku Antologi Puisi tersebut  adalah bentuk komitmen MGMP Bahasa Indonesia dalam membangun budaya literasi yang kuat di sekolah, sekaligus menjadi contoh teladan bagi siswa untuk berani.

Setelah kegiatan seremonial acara dilanjutkan dengan peluncuran resmi buku antologi serta sesi bedah karya. Guru-guru penulis diberikan kesempatan untuk berbagi proses kreatif, tantangan, dan nilai yang mereka tanamkan dalam puisi-puisi yang disusun bersama.

Baca Juga  Nagari Lawang Agam Belajar Program Anjungan Layanan Mandiri di Batipuah Ateh Tanah Datar

Layar besar di aula menampilkan desain sampul buku dan tagline inspiratif: “Sebuah tulisan dari guru bisa jadi obor abadi di masa depan seorang murid.”

Acara ditutup dengan harapan besar agar karya literasi seperti ini terus bertumbuh dari tangan para guru Bukittinggi. MGMP Bahasa Indonesia berkomitmen menjadikan kegiatan menulis sebagai tradisi yang berkelanjutan dan produktif.

Sementara itu, Nara Sumber, Muhammad Subhan mengupas secara tuntas karya 36 penulis dalam buku tersebut. (*/002)