Setelah menerima laporan dan masukan tersebut, Titiek Soeharto menegaskan bahwa kehadirannya adalah untuk memastikan bantuan yang disiapkan pemerintah benar-benar mengalir sesuai kebutuhan warga.
Ia menjelaskan bahwa Bulog menyiapkan total 34.302.520 kilogram beras dan 6.860.504 liter minyak goreng untuk masa tanggap darurat di Aceh, Sumatera Utara (Sumut) dan Sumbar. Dari jumlah itu, Sumbar mendapat alokasi 6.794.960 kilogram beras serta 1.358.992 liter minyak goreng.
“Hari ini saya datang untuk memastikan langsung kondisi warga dan melihat sendiri apa saja kebutuhan mendesak mereka. Laporan dari Pak Wagub sangat penting agar distribusi bantuan bisa kami percepat dan sesuaikan dengan kondisi di lapangan,” kata Titiek.
Ia menambahkan bahwa seluruh bantuan pangan tersebut harus segera didorong ke titik-titik pengungsian dan daerah yang aksesnya sulit.
Menurutnya, tidak boleh ada penundaan dalam situasi darurat, terutama ketika warga masih bertahan di tempat evakuasi.
Kunjungan bersama tersebut memperlihatkan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan penanganan bencana tidak berhenti pada penyerahan bantuan, tetapi juga menekankan urgensi memperbaiki kendala distribusi dan pemulihan fasilitas dasar.
Laporan dari Wagub Vasko, yang kemudian direspons dengan peninjauan lapangan oleh Titiek Soeharto, menjadi langkah konkret untuk mempercepat bantuan pangan sekaligus memberi kepastian bahwa upaya penanganan terus berjalan meski cuaca ekstrem belum sepenuhnya mereda. (*/001)







