Junta Militer Myanmar Tembaki Konvoi Truk Bantuan Palang Merah China, Padahal Warganya Menjerit Butuh Makanan

Konvoi Palang Merah China itu membawa pasokan bantuan penting untuk membantu pemulihan usai gempa pekan lalu. Bantuan itu ditujukan kepada korban terdampak di Mandalay dan wilayah lain.

Lokasi tembakan peringatan itu berada di dekat Ohn Ma Thee, sebuah desa yang terletak sekitar 16 kilometer dari kota Nawnghkio. Kawasan itu masih di bawah kendali kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Ta’ang (TNLA).

Daerah itu juga menjadi zona konflik aktif. Junta militer bahkan dilaporkan sempat mengebom dua desa di sana pada Senin (31/3) dan melukai lima warga sipil.

Baca Juga  Pemkab Solok Selatan Lanjutkan Asesmen Bagi 540 Guru dan Tenaga Kesahatan

Penguasa militer Myanmar Min Aung Hlaing dalam pidato yang disiarkan televisi mengatakan jumlah korban tewas akibat gempa berkekuatan 7,7 skala Richter pada tanggal 28 Maret diperkirakan akan melampaui 3.000 jiwa.

Pada 1 April, jumlah korban tewas yang terkonfirmasi mencapai 2.719 dengan 4.521 orang terluka, dan 441 orang hilang.

Gempa bumi, yang terjadi sekitar jam makan siang pada tanggal 28 Maret, adalah yang terkuat yang melanda negara Asia Tenggara tersebut dalam lebih dari satu abad.

Baca Juga  Didampingi Andre Rosiade, Bupati Eka Putra Perjuangkan 7 Jalan Gerbang Masuk Tanah Datar di Kemen-PUPR

Gempa merobohkan pagoda kuno dan bangunan modern, serta menghantam kota kedua Myanmar, Mandalay, serta Naypyitaw, ibu kota yang dibangun khusus oleh junta sebelumnya untuk menjadi benteng yang tidak dapat ditembus. (*/001)