Yassierli menegaskan koperasi itu juga akan diberi insentif atau modal oleh pemerintah sehingga bisa berkembang. Oleh karena itu, hadirnya Kopdes Merah Putih diharapkan sanggup mengubah persepsi orang tentang pekerjaan di Indonesia.
Anak buah Presiden Prabowo Subianto itu turut meminta bantuan INDEF untuk membedah bagaimana bentuk koperasi yang ideal.
Yassierli mengaku siap berdiskusi mengenai isu tersebut.
Pasalnya, ia tak mau Kopdes Merah Putih nantinya cuma formalitas atau beroperasional layaknya koperasi simpan pinjam biasa.
“Memang kami dari Kementerian Ketenagakerjaan akan fokus men-support Kementerian Koperasi. Kita sudah ada MoU, cepat kita, langsung chemistry-nya bertemu. Kementerian Koperasi sangat paham bahwa sumber daya manusia (SDM) itu perlu, menjadi fokus. Tapi modalitas terkait dengan pelatihan, kurikulum, skema, kompetensi, sertifikasi itu ada di Kemnaker,” jelasnya.
“Sehingga kita sedang siapkan, tinggal tema-tema untuk sertifikasi, pelatihan terkait dengan koperasi itu seperti apa. Apakah kita sampai perlu membuat jenjang ahli koperasi dan seterusnya, karena saya membayangkan ini akan bisa besar. Dan koperasi ternyata best practice-nya di luar negeri juga perusahaan-perusahaan besar itu basisnya adalah koperasi,” imbuh Yassierli. (*/001)