Sementara, dolar Singapura masih mampu menguat 0,03 persen. Penguatan juga terjadi pada kurs dolar Hong Kong yang naik 0,06 persen, dan yen Jepang menguat 0,42 persen.
Adapun kurs mata uang negara maju melemah. Euro tercatat lunglai 0,04 persen dan dolar Australia merosot 0,33 persen. Sementara, poundsterling Inggris menguat 0,01 persen.
Analis Mata Uang Doo Financial Futures Lukman Leong menilai rupiah berpotensi tertekan melihat sentimen risk off yang masih sangat kuat dan berlanjut di pasar ekuitas.
“Mata-mata uang emerging yang masih melemah cukup besar pagi ini,” terangnya dikutip dari CNNIndonesia.com, Senin (07/05/25). (*/002)