“Toko kami buka pada hari kedua lebaran, dan pembeli sudah ramai memborong kopi juga aneka snack terutama makaroni ubi ungu. Khusus lebaran, pembeli biasanya membeli produk snack per kilo, dan hingga kini telah terjual sebanyak 2 ton snack, sementara kopi telah terjual 500 bungkus ukuran 250 gr” tandasnya.
Menurutnya, proses produksi kopi maupun snack yang ia jual merupakan hasil kolaborasi dengan para petani, dan memberdayakan ibu-ibu rumah tangga sekitar. Dengan begitu usaha yang dijalankan putra abadi dapat membantu perekonomian di daerah Pagaralam.
Pengalaman yang sama juga dialami oleh Sofyani Mirah, pemilik Bananania, merasakan lonjakan permintaan sebesar 50% dari tahun lalu, terutama karena banyaknya pemudik maupun masyarakat yang sedang berlibur di Semarang, Yogyakarta, dan Solo.
Produk yang ditawarkan meliputi berbagai snack seperti rambak pisang, cookies dari tepung pisang, dan keripik pisang yang memiliki 5 varian rasa, yang terdiri dari coklat, keju, madu, balado, dan garlic salt.
Sofy menjelaskan bahwa bananania fokus mengolah produk berbahan dasar pisang, selain merupakan buah lokal asli Indonesia dimana Indonesia menjadi negara penghasil pisang terbesar no 3 di dunia, pisang juga mengandung serat, potasium dan kaya akan vitamin, serta diproses menggunakan bahan-bahan pilihan dan mutu terjamin untuk jaminan produk berkualitas dan sehat.
“Seluruh produk bananania, dapat ditemui di toko oleh-oleh di kota Semarang, Yogyakarta, dan juga Solo. Keripik pisang menjadi produk yang paling diminati para pembeli, dan hingga kini telah terjual 5 ribu pack keripik pisang, meningkat 2 kali lipat dari lebaran tahun lalu,” kata Sofy.
Kini, ia tengah meriset penganan untuk penderita diabetes dan mempersiapkan tepung makanan pendamping ASI, yang diproyeksikan untuk membantu menekan angka tengkes (stunting). Semua ia lakukan dengan memberdayakan perempuan yang tinggal di lingkungan sekitar dapur produksinya.
Selaras dengan prinsip “semua harus berguna”, sisa produksi Bananania dikelola sebagai pakan ternak dan pupuk organik cair. “Produk bananania bisa didapatkan di e-commerce, instagram serta facebook. Selain itu juga kami bekerjasama dengan beberapa hotel, supermarket dan toko oleh-oleh,” ucap wanita yang telah mengekspor produknya ke Jepang, Australia, Malaysia dan Mesir ini.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (*/001)