Digitalisasi dan Riset Teknologi Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina 2023

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nikce Widyawati.

Di hilir, tambah Nicke, dengan digitalisasi Subholding Commercial & Trading Pertamina berhasil mengendalikan kuota BBM dan LPG bersubsidi dan meningkatkan penjualan BBM Non Subsidi sebesar 2 persen yang sebagian besar adalah industri.

“Artinya ini produktif mendorong industri untuk tumbuh lebih baik,” tandas Nicke.

Untuk bisnis pengangkutan, Integrated Marine & Logistic Subholding Pertamina telah mengoperasikan 760 kapal dengan terus melakukan ekspansi bisnis Internasional. Saat ini, melalui PIS, Pertamina telah memiliki 50 rute pelayaran internasional. Pada tahun 2023, volume yang diangkut mencapai 161 juta KL, naik 3 persen dibanding tahun 2022.

Kinerja pengembangan bisnis oleh Gas Subholding juga menunjukkan hasil yang cemerlang. Tahun 2023 volume penjualan gas mencapai 337 ribu BBTU, meningkat sebesar 3 persen dari sebelumnya 327 ribu BBTU.

Baca Juga  PPDI dan Vertex Group Latih Penyandang Disabilitas Membuat Permen dari Bahan Sayur dan Buah

Nicke menambahkan, gas menjadi andalan Pertamina dalam melakukan transisi energi dan pembangunan infrastruktur gas akan mempercepat transisi energi di Indonesia.

“Kunci transisi energi ada di gas karena menjadi perantara dari fuel menuju renewable energy,” tandas Nicke.

Melalui Power & NRE Subholding, Pertamina juga berhasil meningkatkan produksi energi bersih sebesar 17 persen menjadi 5.452 GWh dari sebelumnya 4.659 GWh.

“Tahun lalu PNRE  berhasil menyelesaikan proyek gas yang diintegrasikan dengan regasifikasi sebesar se-Asia Tenggara yakni PLTGU Jawa 1 sebanyak 2 unit dengan kapasitas masing-masing 880 MW,” ucap Nicke.

Baca Juga  Orang Tua Siswa di Padang Panjang Lega, Anak yang Belum dapat Sekolah kini Ditampung SMA Negeri

Selain kinerja positif, Pertamina juga menjalankan proses bisnisnya dari hulu ke hilir dengan lebih ramah lingkungan. Pertamina berhasil menurunkan karbon emisi sebesar 34 persen, lebih tinggi dari target yang ditetapkan pemerintah sebesar 31,89 persen. Alhasil, rating ESG Pertamina berhasil menempati peringkat satu dunia dalam sub-industri Integrated Oil and Gas.

Ketua Forum Pemred Arifin Asydhad  memberikan apresiasinya atas kinerja Pertamina di bawah nakhoda Nicke Widyawati.

“Saya mengapresiasi apa yang disampaikan Ibu Nicke terkait kinerja Pertamina yang luar biasa,” ujar Arifin. (*/001)