KABATERKINI.Com – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) bekerjasama dengan Perwakilan Bank Indonesia Sumbar, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumbar menyelenggarakan kegiatan West Sumatera Investment Forum (WSIF) 2024, di Ballroom Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Rabu (17/07/2024).
Mengusung tema “Fostering Sustainable Growth Through Green Investment and Quality Tourism in West Sumatra”, kegiatan ini menghadirkan para investor Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), Asosiasi pengusaha dan perusahaan, seperti, Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), serta Ikatan Keluarga Minang perantauan dan tokoh perantau minang di Provinsi Jawa Timur dan sekitarnya.
Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy pada pembukaan kegiatan mengatakan, penyelenggaraan WSIF 2024 di Surabaya, bertujuan untuk memperkenalkan potensi investasi Ready to Offer Sumatera Barat ke Kadin Jawa Timur dan mitra pengusaha di Provinsi Jawa Timur.
Pada kesempatan itu, Wakil Gubenur Sumbar Audy Joinaldy bersama lima Bupati/Walikota, yakni, Bupati Agam, Bupati Padang Pariaman, Bupati Sijunjung, Pj. Walikota Padang Panjang dan Walikota Solok, memaparkan potensi investasi di daerah masing-masing dari berbagai sektor, seperti pariwisata, energi terbarukan, industry hilir, pertambangan, perkebunan, dan lain sebagainya.
Diantara potensi investasi yang diekspos tiap kabupaten/kota pada WSIF 2024 kali ini antara lain, Dermaga Wisata Muaro Anai, Pantai Tiram, Pulau Belibis, Taman Pramuka, Pembangunan Rest Area, Taman Safari Canloka, kawasan Wisata Danau Maninjau, Wisata Alam Terpadu Puncak Lawang, Industri Hilirisasi Migas Blok Sinamar, Industri Hilirisasi Komoditas Karet, Tambang dan Industri Batu Kapur (Gamping), Tambang dan Industri Batu Granit serta Pembangkit Tenaga Listrik Air (PLTA) Batang Kuantan.
“Potensi investasi Sumbar dibuktikan dengan menjadi salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata nasional dan inflasi yang tidak terlalu tinggi dan secara indikator ekonomi mikro, makro dan pembangunan manusia, Sumbar terbilang cukup bagus dengan IPM nomor enam di Indonesia dan nomor satu di Sumatera,” ungkap Wagub Audy.
Menurut Audy, saat ini beberapa investor pada level medium sudah mulai masuk ke Sumatera Barat, namun masih dibutuhkan investasi dalam skala yang lebih besar lagi. Karenanya, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah daerah, yaitu dengan menggelar forum-forum investasi guna mempromosikan potensi investasi yang ada di Sumatera Barat.
“Saya rasa ini momen yang paling bagus untuk menggaet para investor yang ada diruangan ini, dan kami atas nama Provinsi Sumatera Barat akan sangat senang jika bapak/ibu ingin berinvestasi karena Sumbar punya banyak potensi yang dapat dikembangkan,” jelas Wagub Audy.
Pada kesempatan yang sama Pj. Gubernur Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono, yang pernah enam tahun menetap di Sumatera Barat memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan West Sumatera Investment Forum 2024.
“Saya menyambut baik kegiatan ini, semoga investasi yang dibangun dengan peluang baru meningkatkan volume perdagangan dan memperkuat hubungan kerjasama,”ucap Pj. Gubernur Adhy.
Selain itu Pj. Gubernur berharap WSIF 2024 dapat menggaet para investor untuk berinvestasi di Provinsi Sumatera Barat.
“Kami berharap dengan Kadin dan Apindo bisa berkolaborasi, saya yakin potensi investasi yang ada diminang bisa kita garap dan berharap para investor dari Jawa Timur bisa berinvestasi di Sumatera Barat dengan peluang investasi seperti, pertanian, perikanan, perkebunan serta sektor pariwisata yang sangat bagus,” harap Pj. Gubernur Adhy.
Senada dengan itu, Staf Ahli Bidang Pembangunan, Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Maswar Dedi, dalam laporannya menyebut bahwa kegiatan West Sumatera Investment Forum 2024 yang merupakan ajang promosi peluang investasi yang bertujuan untuk menggaet para investor baik dalam maupun luar negeri.
“Kami berharap kegiatan ini nilai investasi masuk ke Sumatra Barat meningkat, dengan demikian akan meningkatkan nilai pembiayaan pembangunan secara langsung atau tidak langsung di Sumatera Barat, dan pasca bencana alam yang terjadi, Sumatera Barat membuka peluang seluas-luasnya untuk calon investor yang berminat dan kami juga berharap kegiatan ini memberikan dampak yang positif untuk investasi di Sumatera Barat,” pungkasnya. (*/001)