Bangun Pabrik Bioetanol di NTT, Pertamina NRE Siap Optimalkan Sumber Daya Domestik 

Implementasi bioetanol sebagai campuran bahan bakar minyak (BBM) telah dimulai oleh Pertamina melalui peluncuran produk Pertamax Green 95 pada tahun 2023. Langkah ini sejalan dengan rencana pemerintah untuk mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di sektor transportasi melalui penyediaan Bahan Bakar Nabati (BBN).

Pemerintah mendorong penggunaan bioetanol sebagai bahan bakar transportasi dengan harapan langkah ini dapat mengurangi impor BBM nasional, menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan GDP, serta berkontribusi pada penurunan emisi dalam jangka panjang. Langkah ini sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel).

Baca Juga  Meriahkan HJK Padang ke-356, KRI Bima Suci Berlayar Menuju Teluk Bayur

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan, peran Pertamina dalam memimpin transisi energi, termasuk untuk mengembangkan ekosistemnya sehingga implementasi energi transisi berjalan menyeluruh. Kolaborasi antara pelaku usaha, yakni Pertamina NRE dan SGN, dengan Pemprov NTT merupakan kolaborasi untuk mempercepat transisi energi ini.

“Untuk mencapai target energi transisi, Pertamina tak bisa hanya berjalan sendiri. Kemitraan dengan berbagai pihak, baik lembaga pemerintah maupun swasta, akan mendorong tercapainya target Net Zero Emission Pemerintah Indonesia pada tahun 2060, atau bahkan lebih cepat,” jelas Fadjar.

Baca Juga  Mulai 7 November, Film Danyang “Mahar Tukar Nyawa” Siap Tayang di Berbagai Negara

Dalam pengembangan bisnis bioetanol, Pertamina NRE ke depan akan menjadi penyedia bioetanol yang akan diolah dan dipasarkan melalui PT Pertamina Patra Niaga. (*/001)