“Pelayanan tidak perlu mewah, yang terpenting adalah memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi pemudik yang singgah,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menginstruksikan jajaran Kemenag di daerah untuk mendata jumlah pemudik yang singgah di setiap masjid secara berkala, baik selama arus mudik maupun arus balik. Data ini akan digunakan sebagai bahan evaluasi efektivitas program dan akan dilaporkan kepada Menteri Agama.
Selain itu, Abu Rokhmad juga menekankan pentingnya dokumentasi dan publikasi lokasi masjid yang berpartisipasi dalam program ini agar masyarakat lebih mudah menemukan tempat istirahat yang nyaman.
“DKM juga dapat mempublikasikan testimoni dari pemudik yang merasakan manfaat layanan Masjid Ramah Pemudik di media sosial, sehingga informasi ini menyebar di tengah masyarakat dan bermanfaat bagi pemudik lainnya,” pungkasnya. (*/001)