“Kami selalu mendukung berbagai bentuk kegiatan ketahanan pangan atau jaminan pangan dimana kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, dan beraktifitas dengan baik,” kata Khairunas.
Sementara Kadis DPKPP Solsel, Nurhayati mengatakan pemerintah juga memastikan tiga pilar ketahanan pangan yaitu, ketersediaan pangan, jangkauan pangan dan stabilitas pangan dapat terjaga dan sampai ke masyarakat. Sehingga diperlukan koordinasi dengan stakeholder dan instansi terkait untuk memastikan ketersediaan, jangkauan dan stabilitas pangan berjalan dengan baik.
Dia menambahkan bahwa Anugerah Adhikarya Pangan Nusantara itu diperoleh Solok Selatan karena memenuhi beberapa indikator penilaian yang ditetapkan oleh Dewan Juri dari berbagai kalangan, mulai dari internal Dinas Pangan Provinsi, Akademisi, BPOM Provinsi, Influencer dan lainnya.
“Beberapa indikator penilaian yang dimaksud seperti pengelolaan kelompok masyarakat dalam kegiatan pengembangan usaha produktif di bidang kesehatan dan gizi masyarakat, pendamping yang aktif memberikan pengabdian dan pelayanan, serta pembina yang aktif menggerakkan perangkatnya dan masyarakat dalam pemberdayaan ekonomi, kesehatan/gizi masyarakat di wilayah kerjanya,” imbuhnya.
Selain dua penghargaan dalam dua kategori, Solok Selatan juga menempatkan peserta Lomba Apresiasi Pangan Lokal TingkatTm. Sumbar yaitu KWT Melati Kecamatan Pauh Duo yang meraih juara 2 dan mendapatkan hadiah Rp6 juta.
Kepala Dinas Nurhayati juga didampingi Kabid Ketahanan Pangan Joko Nugroho dan Staf, Pendamping Asnita Yuli, Ketua KWT Usaha Baru Eka Fatmawati dan anggota, Ketua KWT Melati Karnila dan anggota. (*/001)
Komentar