Dia juga mengatakan, dana tahap awal pembangunan masjid Raya Buo sebesar Rp. 400 juta dari hasil sumbangan sukarela masyarakat nagari Buo yang berada di ranah dan rantau.
Sementara itu, Wakil Bupati Ahmad Fadly menyambut baik pembangunan kembali masjid Raya Buo tersebut. Dia mengharapkan, nantinya masjid ini akan semakin nyaman sehingga jamaah senang beribadah didalamnya.
Wabup Ahmad Fadly juga menginginkan agar sebuah masjid yang bagus dan indah nantinya bisa menjadi pusat dari berbagai kegiatan masyarakat, tidak sekedar sebagai tempat ibadah semata.
“Membangun masjid yang bagus itu mudah, kalau ada dananya siapapun bisa membangun masjid, namun yang sulit adalah memakmurkan masjid itu sendiri. Untuk itu Saya berharap, nantinya kalau proses pembangunan masjid ini selesai tidak hanya dimanfaatkan untuk beribadah saja, tapi juga untuk kegiatan yang bermanfaat lainnya, seperti latihan silat, tempat bermusyawarah, sebagai pustaka dan lain sebagainya sehingga masjid kita akan selalu ramai,” sampainya.
Dikatakannya lagi, membangun sebuah masjid juga bermakna sebagai pembangunan sebuah peradaban dan kultur untuk sebuah kemajuan masyarakatnya.
“Kita ingin, dari masjid ini nantinya akan lahir orang-orang hebat yang kelak akan mambangkik batang tarandam. Kami yakin masjid adalah solusi untuk membina para generasi muda, tidak hanya generasi yang bertaqwa, tetapi juga generasi yang memiliki kemandirian yang kuat. Untuk itu mari kita ciptakan masjid yang nyaman, kalau masjid sudah nyaman orang tidak akan hitung-hitungan untuk mengeluarkan sebagian hartanya untuk pembangunan masjid kita ini,” tukasnya.
Usai melakukan peletakan batu pertama pembangunan masjid Raya Buo Wabup Ahmad Fadly juga melakukan peresmian pemakaian jalan yang dibangun dari dana Bantuan Keuangan Bersifat Khusus (BKBK) tahun 2024 kemarin. (prokopim-hp/hr/rey). (*/001)