Ia juga menyinggung kisah Nabi Ibrahim AS—bagaimana dari lembah sunyi yang tak berpenghuni, lahirlah kota suci Mekkah yang kini dikunjungi jutaan manusia setiap tahun.
“Kalau Nabi Ibrahim bisa membangun peradaban di tempat yang tandus, maka warga di Desaku Menanti juga bisa membangun masa depan yang lebih baik. Asalkan ada keyakinan, ada usaha, dan ada dukungan seperti ini,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Padang, Heriza Syafani, menjelaskan bahwa tahun ini jumlah hewan kurban meningkat dari tahun sebelumnya.
“Tahun lalu kami hanya bisa satu ekor sapi. Sekarang, alhamdulillah dua ekor sapi dan dua ekor kambing. Ini berkat partisipasi 16 pejabat struktural di lingkungan kami yang berkurban bersama,” ungkapnya.
Daging kurban dibagikan kepada 36 kepala keluarga di Desaku Menanti dan 30 KK dari warga sekitar. Bahkan para pegawai non-ASN juga ikut kebagian.
“Insya Allah tahun depan kita dorong lebih banyak staf untuk ikut serta. Ini bukan cuma ibadah, tapi juga bentuk solidaritas sosial,” ujar Heriza.
Acara itu turut dihadiri Camat Koto Tangah Fizlan Setiawan, Ny.Adela Heriza Syafani, Lurah Balai Gadang, serta seluruh jajaran ASN dan non-ASN Dinas Sosial. Bagi warga Desaku Menanti, momen ini bukan sekadar menyambut daging kurban tapi menyambut rasa percaya diri baru bahwa mereka tak sendirian dalam perjuangan. (*/001)