Nagari  

Festival Langgam “1.000 Katidiang Saok” Potret Kebersamaan Warga Nagari Tanjung Alam Tanah Datar

TANAHDATAR, KabaTerkini.com – Ribuan masyarakat memadati jalan utama untuk menyaksikan perhelatan budaya yang dikemas dalam program unggulan daerah Satu Nagari Satu Event (SNSE) Festival Langgam Nagari Tanjung Alam Kecamatan Tanjung Baru, Sabtu (28/6/2025).

Kegiatan tersebut menjadi momentum kebangkitan adat dan budaya Minangkabau bertajuk “Mamaliharo nan Ado, Manjapuik nan Tingga”, yang di buka secara resmi Bupati Tanah Datar Eka Putra SE.MM di area Pasar Nagari Tanjung Alam.

Hadir juga pada acara tersebut Ketua DPRD Tanah Datar Anton Yondra, SE, MM, bersama anggota DPRD, Pimpinan OPD, Camat dan Forkopimca, Wali Nagari, tokoh masyarakat, perantau, dan pemuka adat setempat dan undangan lainnya.

Baca Juga  Berlangsung Sejak 1930, Begini Cara Masyarakat Nagari Lubuak Landua Peringati Hari Raya Anam Setelah Idul Fitri

Dalam sambutannya, Bupati Eka Putra menyampaikan apresiasi mendalam atas kekompakan dan semangat gotong royong masyarakat Tanjung Alam.

Menurutnya, festival ini sebagai salah satu bukti konkret pelestarian budaya yang tak hanya memperkuat identitas lokal, tetapi juga menjadi potensi wisata budaya yang layak dikembangkan.

“Event ini luar biasa. Bukan hanya dari segi jumlah pengunjung yang ramai, tapi juga dari nilai budaya yang diangkat. Pawai Seribu Katidiang Saok dan tari kolosal berhasil memukau penonton dengan narasi sejarah yang sakral di nagari Tanjung Alam ini,” ujar Eka Putra.

Selain itu, kata Bupati, berkat kekompakan masyarakat ranah dan rantau yang dibuktikan dengan kepeduliannya terhadap pelestarian adat dan budaya sehingga tercipta generasi yang mampu lebih mengenal adat budaya secara turun temurun di nagari tersebut.

Baca Juga  Tingkatkan Kemampuan Literasi, Santri Kauman Padang Panjang Dibekali Teknik Menulis Pemula

Lebih jauh Bupati Eka Putra mengatakan, program unggulan SNSE menjadi momentum dan memotivasi niniak mamak untuk menularkan ilmu kepada anak kemenakannya.

Selain itu, dengan adanya event ini bundo kanduang juga bisa menampilkan kuliner khas nagari masing-masing, sehingga perputaran roda ekonomi dengan hadirnya pasar kuliner di lokasi event meningkat.

Di samping itu, dengan berbagai potensi generasi muda di bidang kesenian, tentunya juga akan menumbuh kembangkan sanggar-sanggar tari dan seni di nagari.