“Seperti yang ditampilkan hari ini, Saya menyaksikan pemenampilkan tari kolosal 1000 Katidiang Saok yang baru pertama kali Saya saksikan. Ini tentu harus diapresiasi dan tari kolosal layak di tampilkan di Istano Basa Pagaruyung pada Desember nanti,” ungkapnya.
Bupati Eka Putra juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintahan nagari, panitia pelaksana, perantau, tokoh masyarakat dan juga masyarakat nagari Tanjung Alam yang telah melaksanakan Progul Satu Nagari Satu Event walaupun di saat kondisi efesiensi anggaran.
Di kesempatan itu, Bupati juga menyampaikan program terbaru yakni Tanah Datar Bersih.
“Kita sudah lounching untuk itu mari bersama-sama menjaga kebersihan, buanglah sampah pada tempatnya dan jaga kebersihan lingkungan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua DPRD Kabupaten Tanah Datar Anton Yondra menyampaikan apresiasi kepada pemerintah nagari yang telah melaksanakan SNSE berkat dukungan dari semua pihak.
“Atas nama pimpinan DPRD, kami ucapkan terima kasih kepada seluruh elemen, baik yang di ranah maupun di rantau. Ini adalah hasil kerja keras bersama,” ungkapnya.
Anton Yondra menambahkan, DPRD akan terus bersinergi dengan Pemkab mendukung program ini dan Insyaallah akan berlanjut tahun depan. “Insyaallah Festival Langgam Nagari bisa menjadi agenda tahunan yang lebih meriah ke depannya,” tukasnya.
Sementara itu, Kadiman Dt. Simarajo Nan Kayo, Wali Nagari Tanjung Alam, menegaskan bahwa festival tersebut lahir dari semangat kolektif anak nagari yang ingin merawat akar budayanya sendiri.
“Festival ini menjadi ruang edukasi bagi generasi muda untuk memahami warisan leluhur, sekaligus panggung ekspresi budaya yang menyatukan warga lintas usia dan profesi. Tradisi Katidiang Saok yang dihidupkan kembali menjadi simbol dari upaya mempertahankan adat di tengah arus modernisasi,” ungkapnya.
Festival berlangsung selama tiga hari (Jumat-Minggu) di pelataran Kantor walinagari setempat yang diisi dengan penampilan kegiatan kesenian dan stan kuliner. (*/001)