Nagari  

Curahan Hati Anak-anak Terpencil Dharmasraya Ketika Internet Masuk ke Sekolah Mereka: Terima Kasih Bu Bupati!

DHARMASRAYA, KabaTerkini.com – Matahari pagi itu belum terlalu tinggi saat para pelajar memadati jalanan menuju SDN 01 IX Koto. Namun kali ini, langkah mereka lebih ringan, tawa mereka lebih nyaring.

Hari itu, untuk pertama kalinya, sekolah mereka benar-benar terhubung ke seluruh penjuru dunia.

Di tengah keterbatasan infrastruktur dan akses komunikasi, mimpi untuk menikmati pembelajaran digital sering terasa seperti angan-angan. Tapi kini, berkat program 100 Hari Kerja Bupati Dharmasraya, Annisa Suci Ramadhani dan Wakil Bupati Leli Arni, impian itu menjadi nyata.

Sebanyak 17 sekolah terpencil di Dharmasraya akhirnya tersambung internet melalui teknologi satelit Starlink.

Langkah ini tak hanya sekadar pencapaian teknis. Ini adalah simbol dari komitmen pemerataan pendidikan—bahwa anak-anak di IX Koto, Asam Jujuhan, atau Timpeh memiliki hak yang sama untuk belajar dari YouTube, mengikuti ANBK, atau membuka Google Classroom, sebagaimana anak-anak di pusat kabupaten.

Baca Juga  3.085 Mayat Korban Gempa Myanmar Sudah Ditemukan, Waktu Penyelamatan Kian Tipis

“Kami sangat bersyukur. Kini pembelajaran bisa berjalan lebih lancar. Guru bisa akses materi, siswa bisa ikut pelatihan dan ujian online. Ini seperti membuka jendela baru bagi anak-anak kami,” tutur Tamrin, S.Pd, Kepala SDN 01 IX Koto, dengan mata berbinar.

Sementara itu, di SDN 15 IX Koto, suasana serupa mewarnai hari-hari mereka. Di sebuah kelas, anak-anak dengan antusias belajar menggunakan Chromebook yang sebelumnya tak pernah bisa difungsikan karena ketiadaan jaringan.

“Dulu kami hanya bisa lihat dari jauh sekolah lain ikut ANBK, sekarang kami bisa ikut juga. Internet ini bukan hanya alat bantu, tapi semangat baru bagi kami di pedalaman,” ungkap M. Yusuf, Kepala Sekolah SDN 15 IX Koto.

Baca Juga  2.000 Warga Berpartisipasi Semarakan HUT Kemerdekaan RI di Nagari Salayo Solok

𝐒𝐭𝐚𝐫𝐥𝐢𝐧𝐤 𝐒𝐨𝐥𝐮𝐬𝐢 𝐊𝐞𝐭𝐞𝐫𝐛𝐚𝐭𝐚𝐬𝐚𝐧 𝐒𝐢𝐧𝐲𝐚𝐥

Teknologi Starlink menjadi pilihan utama karena mampu menjangkau wilayah tanpa sinyal seluler dan kabel optik.

Kepala Dinas Pendidikan, Bobby Perdana Riza, menyampaikan bahwa keputusan memilih 17 sekolah penerima berdasarkan pemetaan menyeluruh terhadap blank spot Dharmasraya.
“Kami ingin memastikan bahwa tidak ada lagi anak-anak di Dharmasraya yang tertinggal hanya karena masalah sinyal. Dengan Starlink, semua bisa terjangkau,” ujarnya.

Tak hanya perangkat yang dipasang, biaya langganan internet pun ditanggung untuk beberapa bulan awal. Artinya, para guru dan siswa bisa langsung memanfaatkannya tanpa harus menunggu proses penganggaran baru.