“Kegiatan Ratik Tagak ini sebenarnya ziarah kubur dengan melakukan zikir dengan melafazkan kalimat-kalimat tauhid di pandam pakuburan pasukuan.”
“Dilakukan pada saat setelah selesai menjalankan puasa Sawal dan dihadiri oleh seluruh kaum baik yang di ranah maupun yang di perantauan, sehingga akan meningkatkan tali silaturahmi antar sesama. Dan, ini sudah berlangsung sejak adanya agama Islam di daerah ini sampai sekarang,” terangnya.
Sementara, salah seorang tokoh perantau Syafruddin Pakiah Sutan yang juga sebagai Ketua Ikatan Keluarga Tanah Datar Kabupaten Kampar mengaku bangga memiliki tradisi seperti ini.
Kami sebagai orang Sikaladi tentu sangat bangga mempunyai tradisi ziarah kubur yang akan kami lakukan setahun sekali ini. Disini kami akan melakukan zikir bersama, dan ini sudah ada sejak dari nenek moyang kami dulu,” sampainya.
Senada dengan itu, juga disampaikan oleh salah seorang tokoh masyarakat setempat Angku Katik Kayo. Menurutnya kegiatan ini merupakan puncak perayaan hari raya Idul Fitri, yang mana usai melakukan Ratik Tagak kegiatan akan ditutup dengan makan bersama seluruh kaum. (*/001)