Bupati Sijunjung, Beni Dwifa Yuswir, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap acara tersebut.
“Kami dari Pemerintah Daerah Sijunjung mengucapkan terima kasih atas upaya yang luar biasa dalam menjaga kelestarian adat istiadat di Nagari Padang Sibusuk. Penguatan kembali gelar-gelar adat seperti ini sangat penting dalam mengatasi berbagai masalah sosial yang ada di masyarakat kita, termasuk kenakalan remaja,” kata Beni.
Wali Nagari Padang Sibusuk, Aprizaldil, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan sebuah langkah besar dalam pelestarian adat di Nagari Padang Sibusuk.
“Acara Malewakan Gala Sako Adat ini adalah yang pertama kali dilaksanakan dengan skala besar di Nagari kita. Biasanya, kegiatan seperti ini dilakukan secara kecil-kecilan di tingkat suku, namun kali ini kita mengadakan secara serentak dan melibatkan seluruh masyarakat. Kami berharap para datuk dan pandito yang telah dikukuhkan dapat menjadi pilar utama dalam membimbing anak kemenakan serta memajukan Nagari kita,” kata Afrizal.
Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Padang Sibusuk, Muksis Anwar, menegaskan pentingnya peran musyawarah dalam pengangkatan pimpinan adat.
“Pengukuhan seorang datuk melalui gala sako adat adalah proses yang penuh makna. Untuk menjadi seorang pemimpin adat yang baik, diperlukan karakter yang amanah, fatanah, dan tabligh. Proses musyawarah yang dilakukan dalam pengangkatan ini memiliki hasil yang mengikat bagi seluruh masyarakat,” jelas Muksis.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, diantaranya Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumbar, Kepala Badan Pendapatan Daerah Sumbar, sejumlah pejabat dari lingkup Pemprov Sumbar dan Pemkab Sijunjung, serta para pemangku adat dan perangkat pemerintahan lainnya.
Tidak hanya para pejabat, masyarakat dari berbagai suku di Sijunjung juga turut berpartisipasi dalam acara adat ini. Acara ini ditutup dengan prosesi makan bajamba, di mana seluruh elemen masyarakat duduk bersama untuk menikmati hidangan yang telah disiapkan. (*/001)