KABATERKINI.Com – Pernahkah Anda mendengar nama Alexander Pulalo? Bagi pecinta sepakbola Indonesia, nama ini mungkin tak asing.
Alex, begitu ia biasa disapa, pernah menjadi salah satu bek kiri tangguh Indonesia, mengukir kisah jaya bersama Arema FC dan Timnas Indonesia.
Di balik masa kejayaanya itu, Alex menuturkan Semen Padang FC adalah yang paling berkesan bagi karirnya.
Ya, Alexander Pulalo merupakan salah satu pemain pujaan publik Ranah Minang tatkala Alexander Pulalo bermain di Semen Padang FC bersama rekannya sesama Papua, Herman Pulalo. Duo Pulalo merupakan bintang Kabau Sirah di era Liga Dunhil tahun 1995-1999 sebelum dia memutuskan pindah klub.
Sama seperti kisah Erol Iba dan Elly Aiboy, Alex juga blak-blakan mengakui Semen Padang FC paling berkesan selama karirnya. Selain klub pertama profesionalnya setelah lulus Diklat Ragunan, manajemen Semen Padang FC juga profesional.
Namun, siapa sangka, di balik kejayaannya di lapangan hijau, tersimpan kisah pilu di masa tuanya. Selepas pensiun, hidup Alex bak terjun bebas. Ia harus banting stir menjadi sopir untuk bertahan hidup.
Bayangkan, seorang legenda sepakbola Indonesia harus merasakan pahitnya hidup pas-pasan. Gajinya sebagai sopir terbilang pas-pasan, bahkan harus lembur demi menghasilkan uang lebih.
Terganjal Biaya, Impian Menjadi Pelatih Pupus
Hasrat Alex untuk menjadi pelatih sepakbola pupus karena terganjal biaya. Ia tak mampu mengikuti kursus kepelatihan, bahkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari pun terasa sulit.
Ironisnya, Alex tak pernah mendapat bantuan atau janji dari pemerintah maupun PSSI. Ia tak mau berharap banyak, karena kenyataan hidup yang pahit telah menyapa.
Mencari Secercah Harapan di Sekolah Sepakbola
Meski tak pernah melatih di level nasional, Alex pernah mendedikasikan dirinya sebagai pelatih di beberapa sekolah sepakbola. Ia mulai menekuninya setelah keluar dari pekerjaan sebagai sopir.
Sebelum pandemi, Alex melatih dua SSB, Bintang Fajar di Sawangan dan Evano di Jakarta Selatan. Ia juga pernah melatih Parung Soccer School di Kabupaten Bogor pada tahun 2018.
Namun, pandemi Covid-19 kembali menghantam kehidupan Alex. Ia tak memiliki kesibukan dan harus bekerja serabutan untuk bertahan hidup.
Kisah Alexander Pulalo adalah potret buram kehidupan para legenda sepakbola Indonesia setelah pensiun. Di balik kejayaan mereka di lapangan hijau, tersimpan perjuangan keras dan pahitnya hidup di masa tua. (*/001)