“Ini kemenangan bersejarah. Saya yang menonton pertandingan itu melihat luar biasa perjuangan para pemain kita. Apalagi mereka mencetak kemenangan dengan comeback setelah lebih dulu tertinggal. Benar-benar salut. Meski bisa kalahkan Argentina, tim yang peringkatnya jauh di atas kita, ingat jangan sombong atau jemawa,” ujar Erick Thohir di Jakarta, Rabu.
Tak hanya mengapresiasi kemenangan fenomenal itu, Erick juga menyanjung permainan anak asuh pelatih Indra Sjafri yang tak gentar melawan tim sekuat Argentina.
“Pertahanan kita juga saya nilai solid. Beberapa kali digempur, tapi bisa keluar dari tekanan. Semoga ini menjadi modal dalam segi mental yang bagus asal ingat, perjalanan mereka masih panjang,” lanjutnya.
Ya, sepanjang 45 menit pertama, Indonesia sebenarnya unggul dari segi penguasaan bola dengan persentase 65 persen berbanding 35 persen. Hanya saja, rapatnya barisan pertahanan Argentina membuat Dony Tri Pamungkas dkk kesulitan untuk menembus pertahanan Tim Tango Muda. Tercatat, pemain Indonesia U-20 tak diberikan kesempatan untuk melepaskan tendangan ke arah gawang Argentina.
Sebaliknya, Argentina yang memainkan pola pola serangan balik yang cepat justru berhasil memanfaatkan peluang emas untuk dijadikan gol. Proses gol itu terjadi di menit 17. Berawal dari tendangan sudut, bola lantas mampu dimentahkan pemain Indonesia. Namun Rodrigo Ezequiel Stocco, yang berada dalam posisi bebas melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti. Bola tendangan Rodrigo lantas diteruskan Mirko Juarez dengan sundulan yang mampu memperdaya kiper Ikram Algiffari.
Di menit 74, Indonesia U-20 secara mengejutkan mampu menjebol gawang Argentina. Proses gol itu berawal dari tendangan bebas Mouri Ananda, yang berhasil disambar Kadek Arel Priyatna. Tendangan penalti Ananda di menit ke 82 membuat Indonesia unggul, 2-1, dan skor itu bertahan hingga peluit akhir berbunyi. (*/001)