Mengapa harus ada parasit di taman hati?
Mengapa dusta berkuasa, seolah tak ada mati?
Jiwa terpecah, terpilin luka yang mendalam,
Oleh belati dusta yang tak terobati.
Topeng-topeng kepalsuan menari-nari,
Merampas senyum, meninggalkan sunyi.
Kini kuputuskan untuk mendiamkan badai,
Bukan tak berdaya, namun enggan bicara.
Sebab kata-kata, bak gemericik air di batu,
Takkan pernah menggoyahkan hatimu yang beku.
Biar hening ini jadi saksi abadi,
Membasuh luka, mengubur mimpi yang mati.
Bukittinggi, 23 juli 2025
PROFIL PENULIS – Muhammad Rizki adalah seorang pengajar di SMPN 2 Bukittinggi. Guru matematika ini suka dengan dunia sastra, seorang penyair dan juga suka menulis puisi dan karya lainnya.