Setelah berkeliling, para siswa diajak menonton film animasi sejarah Kota Padang yang diproduksi tim arsip. Dengan warna-warna cerah dan alur cerita yang mengalir, materi sejarah terasa seperti tontonan favorit, bukan sekadar pelajaran di kelas.
Salah satu siswa, Kumbara, mengaku senang dengan kunjungan ke Galeri Arsip Statis Kota Padang. Menurutnya, kegiatan yang dipadukan dengan permainan membuat suasana belajar lebih bersemangat.
“Sangat senang bisa belajar di sini. Diberi penjelasan, pemahaman, dan di akhir ada game yang seru. Ingin datang lagi ke sini,” ungkapnya, Kamis (14/8/2025).
Kepala Bidang Kearsipan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang, Elvi, menjelaskan bahwa setiap harinya, sekitar empat sekolah dasar dijadwalkan berkunjung.
“Sasarannya adalah siswa SD dan SMP, baik negeri maupun swasta. Sampai akhir Desember 2025, kuota untuk SD sudah penuh,”jelasnya.
Saat ini, Galeri Arsip Statis Kota Padang menyimpan lebih dari 50 ribu arsip, 10 ribu foto, dan 235 kitab hukum Hindia Belanda.
“Beberapa di antaranya masih kami pilah dan seleksi. Program Laskar Muda membuktikan bahwa museum bukan sekadar tempat menyimpan benda lama. Dengan pendekatan modern, sejarah dapat dihadirkan secara menyenangkan dan dekat dengan dunia anak-anak masa kini,” pungkasnya. (*/001)