‘Siswa-siswi yang kita antar jemput ini baru bisa yang dari Singgalang dan Pandai Sikek. Mereka sekitar 50 siswa. Dengan lokasi penjemputan di Pemandian Lubuk Mata Kucing. Untuk menuju lokasi ini, siswa harus berjalan kaki hingga sampai ke seberang jalan ke mobil penjemputan,” jelasnya.
Ditambahkannya, layanan antar jemput ini merupakan bentuk kepedulian dan perhatian pihak sekolah terhadap pendidikan anak bangsa, khususnya siswa siswi yang terdampak akibat banjir bandang.
“Namun, saat ini ada beberapa siswa yang berasal dari daerah Lembah Anai dan Kayu Tanam yang masih belum bisa datang ke sekolah karena akses jalan yang benar-benar tidak bisa dilewati. Sebagai solusinya, siswa putri dititipkan di Panti Tri Murni. Sementara yang putra akan dicarikan tempat yang layak dekat sekolah,” ungkapnya.
Siswa dari kedua daerah tersebut lebih kurang 27 orang. Anak korban rumah hanyut ada enam orang yang tinggal di Lembah Anai dan sudah diberikan bantuan spontan dari sekolah. (*/002)