Ia menuturkan kegiatan ini merupakan perwujudan dari komitmen bersama dalam mengembangkan ekosistem kekayaan intelektual di Indonesia yang menjadi sangat konstektual dengan visi Menuju Indonesia Emas Tahun 2045.
“Ekosistem kekayaan intelektual sebagai sebuah siklus berkelanjutan melalui sinergi dan koloborasi pemangku kepentingan terdiri dari elemen-elemen yang saling bergantung satu sama lain sebagai satu kesatuan,” ujarnya.
Universitas Andalas sendiri untuk tahun 2023 tercatat telah memiliki Desain Industri sebanyak 506, Hak cipta 3.287, merek 2, dan paten sejumlah 542.
Keseluruhan paten dan ciptaan merupakan hasil penelitian dan pengabdian dari dosen, mahasiswa Universitas Andalas, yang dikelola oleh Pusat Kekayaan Intelektual dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM).
“Kita harapkan jumlah paten dan ciptaan dari dosen-dosen bersama mahasiswa dan mitra semakin meningkat tiap tahunnya sebagai tanda semakin banyak kreasi dan inovasi yang dilakukan, ujar Ketua LPPM Universitas Andalas Prof. Marzuki.
LPPM terus mendorong setiap ciptaan produk-produk agar dapat dikomersialisasikan, sehingga seluruh tim yang terlibat dalam penciptaannya dapat menerima hasil yang lebih baik serta produk tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara lebih luas. (*)