PADANG, KABATERKINI.Com – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak tahun 2024 yang hanya tinggal seminggu lagi membutuhkan atensi lebih dari berbagai pihak. Salah satu aspek yang menjadi perhatian adalah rendahnya tingkat partisipasi pemilih di Sumatera Barat (Sumbar).
Diketahui, angka partisipasi pemilih di Sumbar pada pemilihan sebelumnya hanya 62 persen. Angka ini tentu saja masih jauh dari rata-rata target nasional sebesar 82 persen. Hal ini diakui menjadi tantangan bagi pemerintah sehingga dibutuhkan pendidikan politik yang memadai agar dapat meningkatkan angka partisipasi politik.
“Dukungan kegiatan pendidikan politik dimana Kesbangpol menjadi leading sector, ibaratnya sebagai political school, untuk meningkatkan partisipasi pemilih,” ungkap Plt. Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, saat membuka Rapat Koordinasi Kesiapan Penyelenggaraan Pilkada Serentak Tahun 2024 di Provinsi Sumbar yang digelar di Padang, Rabu (20/11/2024).
Untuk Sumbar sendiri, pemilih pemula yang terdiri dari milenial dan gen Z mendominasi total pemilih sebesar 51 persen. Menyoroti rendahnya angka partisipasi pemilih di Sumbar, Audy menyatakan kondisi ini dipengaruhi oleh situasi pemilih pemula, terutama milenial yang saat muda nya tidak peduli terhadap politik. Hal tersebut menyebabkan rendahnya literasi politik para pemilih pemula.
“Kenapa anak-anak muda kita acuh terhadap politik? Dulu waktu kita kuliah tidak boleh politisi masuk kampus. Akhirnya political knowledge kita, literasi politik anak-anak ini rendah karena merasa tidak ada pengaruhnya siapapun yang terpilih,” lanjut Audy.
Selain tingkat partisipasi pemilih, Audy juga membahas isu-isu strategis lainnya terkait Pilkada Serentak yang harus diperhatikan, salah satunya netralitas aparatur sipil negara (ASN). Audy mengingatkan kepada seluruh ASN untuk tetap netral selama proses Pilkada Serentak ini masih berlangsung.
Komentar