“Padang berada di zona merah bencana. Kolaborasi lintas sektor ini penting untuk memperkuat sistem deteksi dini, evakuasi, dan penanganan pasca-bencana,” ujar Fadly.
Sementara itu, Danrem 032/Wirabraja Brigjen TNI Machfud Daeng Nyonri menegaskan bahwa koordinasi lintas sektor harus berjalan maksimal.
Ia menyebut latihan ini akan menguji kecepatan dan ketepatan respon seluruh pihak dalam menghadapi bencana.
Selain BPBD Kota Padang, kegiatan ini juga melibatkan BPBD dari Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kabupaten Agam.
Skenario latihan mencakup simulasi gempa besar yang disusul tsunami. Peserta akan menjalani evakuasi mandiri, aktivasi posko darurat, serta penanganan korban dan logistik. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam membangun budaya tangguh bencana di Sumatera Barat. (*/001)