Selain itu, Dwikorita juga meminta agar pemerintah daerah membangun sistem peringatan dini bencana banjir bandang, yang tujuannya untuk mendeteksi volume air di hulu sungai.
Terkait rencana relokasi warga yang berada di sekitar bantaran sungai, Bupati Eka Putra mengatakan bahwa saat ini pemerintah daerah sudah memiliki lahan siap pakai seluas 2.5 hektare dan letaknya di kecamatan Tanjung Emas.
“Saat ini sudah ada lahan Pemda seluas 2.5 hektare, dan ada juga tanah milik Pemerintah Provinsi Sumatera Barat lebih kurang 3 hektare. Namun untuk tanah milik provinsi tentu kita harus melalui persetujuan gubernur, kalau memang bisa dipakai itu berarti sudah ada lahan seluas 5 hektare,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Bupati Eka Putra juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pemerintah Kabupaten Tanah Datar dalam menghadapi bencana yang telah terjadi.
Bupati Eka juga menyampaikan update terbaru terkait korban jiwa akibat bencana banjir bandang yang terjadi beberapa hari yang lalu.
“Sampai tadi siang, tercatat bahwa korban meninggal di kabupaten Tanah Datar menjadi 29 orang dan 3 orang belum teridentifikasi. Penambahan jumlah korban ini karena dari hasil pencarian telah ditemukan korban di dua titik lokasi, yaitu di kecamatan Tanjung Emas dan di kabupaten Sijunjung,” tukasnya. (*/001).