Laporan – Amanda AR (Jurnalis Sekolah SMAN 5 Padang)
KABATERKINI.Com – Putusnya jalan raya Padang-Bukittinggi tepatnya di kawasan Lembah Anai akibat banjir bandang lahar dingin (Galodo) Sabtu (11/05/24) lalu tak hanya memutus akses utama lalulintas, namun juga perekonomian masyarakat.
Dampak jalan putus tersebut membuat biaya transportasi naik berkali lipat, karena harus menempuh jalur alternatif via Malalak, baik dari Padang ke Bukittinggi maupun sebaliknya.
Terlepas akses harus berputar ke Malalak, ternyata ada yang lebih merasakan dampak jalan Lembah Anai Putus tersebut.
Ya, ada puluhan usaha masyarakat yang ikut “terputus” karena akses jalan ditutup tersebut. Beberapa cafe dan rumah makan di sepanjang Pasar Sicincin hingga Anai Land Malibo Anai umumnya tutup.
Seperti pusat kuliner iiBumi di Malibo Anai dan Restoran Upik Banun di Kayu Tanam memilih tutup sementara sampai waktu belum ditentukan karena jalan sepi. Begitu juga puluhan pedagang jajanan khas Pinyaram, Buka Panukuik di sepanjang Kayu Tanam juga umumnya tutup.
Dari pantauan redaksi Kabaterkini.com, Jumat (17/05/24), hanya warung kopi Ucok yang tetap buka.
“Ya, kami tetap buka. Tapi tidak seramai biasa. Kue-kue gorengan juga tidak diada, karena sepi. Hanya beberapa warga dan pejabat yang meninjau lokasi jalan putus yang sering mampir minum kopi sambil menikmati mie rebus khas kami,” kata Pelayan Warkop Ucok di Jalan Raya Padang-Bukittingi Kayu Tanam, Padang Pariaman.
Dari kedai Ucok menuju Padang, terdapat puluhan pedagang makanan khas Minang yakni kue Bika, Panukuik dan Pinyaram. Namun dari puluhan pedang dengan ciri khas kedai berasap dari tungku pemasaknya itu nyaris tak kelihatan. Hanya satu-dua pedagang Pinyaram yang buka, itu pun sepi pengunjung.
Biasanya, pedagang kue-jue khas Minang itu selalu ramai pengunjung, baik warga dengan kendaraan pribadi maupun pengunjung dengan bus-bus pariwisata. Sebab, memang jalan raya Padang Bukittinggi merupakan jalur paling ramai di Sumatera Barat.
Jalan tersebut tak hanya jalan lintas Padang-Bukittinggi terus menuju ke Pekanbaru, namun juga jalan yang melintasi lokasi-lokasi wisata. Banyak objek wisata yang selalu ramai dikunjungi wisatawan di sepanjang jalan tersebut, baik objek wisata alam, kuliner maupun wisata belanja oleh-oleh.
Dari Kota Padang, simpan lampu merah pertama belok kiri yakni berhajaran objek wisata pantai dari Tiram sampei ke Gondoriah Pariaman. Lanjut Simpang Lubuk Alung belok kanan ada wisata alam sangat indah yakni arung jeram dan air terjun Panyaraian.
Kemudian lanjut lagi setelah Pasar Sicincin belok kiri pemandian Lubuk Bonta. Lanjut lagi masuk Kayu Tanam objek wisata kuliner Ketan Durian. Di lokasi ini, musim tak musim, durian selalu ada.
Setelah Kayu Tanam masuk kawasan Lembah Anai. Di lokasi ini terkenal keindahan alam, objek wisata pemandian Anai Land, Anai Resort Village yang langsung airnya dari Gunung Marapi. Kemudian Air Terjun Lembah Anai, kolam-kolam pemandian Mega Mendung sebelum disapu bersih Galodo.
Selanjutnya masuk Padang Panjang ada Mifan Water Park, pusat kajian sejarah Alam Minangkabau, Islamic Center. Arah Bukittinggi terdapat wisata alami kebun strawberry hingga pusat oleh-oleh Kripik Balado.
Itulah sebagian daya tarik yang membuat Jalan Raya Padang-Bukittingi selalu ramai kendaraan. Tak heran jika akhir pekan dan libur, jalur ini menjadi langganan macet. (*/002)