KABATERKINI.Com – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi menyampaikan apresiasi kepada Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dan seluruh jajarannya yang telah memberikan Penambahan Kuota Pupuk Bersubsidi untuk Sumbar, sebesar 120.503 Ton.
“Terima kasih kepada Pak Menteri Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian Republik Indonesia, atas tambahan kuota pupuk meningkat 100 persen. Tentu petani akan gembira dengan peningkatan kuota ini,” ucap Gubernur Mahyeldi, usai menerima audiensi Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BSIP) Sumbar, di Padang, Kamis (4/4/2024).
Menurut gubernur, persoalan kurangnya pupuk selalu menjadi persoalan bagi para petani. Selain itu juga distribusinya yang kurang tepat.
Oleh sebab itu, dengan adanya kebijakan menteri pertanian untuk tahun 2024 ini, akan mengobati kesulitan yang dihadapi petani dan sekaligus menjadi bukti bahwa perhatian pemerintah pusat pada sektor pertanian dan khususnya petani Indonesia semakin meningkat.
“Ahamdulillah kami Sumatera Barat tahun 2021 sampai 2026 nantinya mealokasikan 10 persen dari anggaran kita untuk pertanian. Dengan kebijakan pak menteri ini tentu akan semakin menguatkan, sehingga kedepannya produksi pertanian kita khususnya beras, padi, jagung dan semoga sumatera barat akan menjadi swasembada nantinya, insyaallah. Terimakasih pak menteri,”ujar gubernur.
Penambahan pupuk bersubsidi oleh Kementan RI merupakan tindaklanjut arahan Presiden RI yang kemudian dituangkan menjadi surat Kementan RI Nomor 51/SR.210/M/03/2024 perihal alokasi tambahan pupuk bersubsidi.
Dalam surat itu disebutkan volume pupuk bersubsidi tahun 2024 sebanyak 9,55 juta ton, termasuk pupuk organik untuk 9 jenis komoditas yang dialokasikan pada 34 provinsi.
Untuk di Provinsi Sumbar, penambahan sebesar 120.503 Ton, terbagi pada tiga jenis, yaitu pupuk urea terjadi penambahan sebanyak 48.684 Ton, dari sebelumnya 68.638 ton menjadi 117.322 Ton. Kemudian, Pupuk NPK sebelumnya 61.111 Ton menjadi 130.643 Ton atau terjadi penambahan 69.532 Ton. Lalu, pupuk NPK (fk) bertambah menjadi 2.284 Ton dari sebelumnya hanya 385 ton. (*/001)