Ia mengingatkan bahwa sembilan tahun lalu, Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Dharmasraya berada di peringkat 200-an. Kini, Dharmasraya berhasil masuk dalam 9 besar nasional dari 416 kabupaten se-Indonesia.
Diuraikan, Tahun 2016 Kabupaten Dharmasraya, berada di peringkat ke 17 Provinsi Sumatera Barat, namun saat ini sudah mampu menjadi nomor wahid dalam laporan penyelenggaraan pemerintahan.
“Banyak pencapaian yang sudah kita peroleh, bukan semata saya yang hebat, namun di dalamnya ada dukungan yang diberikan bapak ibu sekalian sehingga kita dapat sejajar atau bahkan lebih dari kabupaten yang jauh lebih tua dari kita”, ungkapnya yang disambut tepukan dari hadirin.
Dirinya merasa saat menjabat telah mengerahkan segala upaya dan do’a-do’a orang tercinta sehingga sanggup mengemban amanat menjadi bupati selama dua periode, dan memberi yang terbaik buat masyarakat.
“Banyak dana pembangunan yang sudah berhasil kita bawa ke Dharmasraya dari pusat. Kadang kita hanya diberi waktu lima menit saja untuk meyakinkan menteri atau presiden, kalau kita tidak mengerti masalah dan tidak mampu menjelaskan, mustahil kita memperoleh dana pembangunan itu,” jelasnya yang saat itu didampingi Ketua TP PKK Ny. Dewi Sutan Riska.
Namun, di balik pencapaian tersebut, Sutan Riska menyampaikan permohonan maaf jika ada pihak yang merasa belum puas.