Dengan “Duduk Barapak”, Bupati Annisa Rangkul Walinagari Bersama Bangun Dharmasraya

Bupati Annisa menekankan pentingnya mematangkan potensi tersebut dengan kajian mendalam. Ia mengingatkan bahwa semangat saja tidak cukup, melainkan perlu perencanaan yang matang agar produk yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan potensi masing-masing nagari.

“Program ini tidak boleh gagal hanya karena kurang perencanaan. Setiap nagari harus membangun proses bisnis yang jelas, sehingga produk kita benar-benar memberi nilai tambah bagi masyarakat dan pemerintah nagari.” ungkapnya.

Saat diskusi berlanjut, soal infrastruktur menjadi salah satu topik yang banyak menarik perhatian. Annisa menjelaskan, pembangunan jalan dan jembatan skala besar akan didukung melalui APBD Provinsi dan APBN.

Sedangkan untuk jalan lingkungan yang rusak, wali nagari diharapkan aktif memantau dan melaporkan kondisi di lapangan. Ia juga berharap peran aktif walinagari merangkul para pengusaha yang memanfaatkan keberadaan jalan produksi dan jalan lingkungan jika ada perbaikan.

“Di tengah keterbatasan anggaran ini, terkait masalah fisik dan prasarana, kita berusaha mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat. Kita sudah mengerahkan semua sumber daya yang ada. Tinggal lagi kita berdoa dan terus bergerak bersama, mudah-mudahan keinginan kita terkabul,” ujar Annisa.

Di tengah suasana akrab itu, Annisa juga menyebut aspirasi masyarakat mengenai akses jalan menuju Asam Jujuhan. Ia berharap impian itu dapat terealisasi melalui Instruksi Presiden (Inpres).

Ketua Asosiasi Wali Nagari (Aswana) Dharmasraya, Julisman, menyampaikan komitmen para wali nagari untuk mendukung penuh visi dan misi kepala daerah.

“Mendukung program kepala daerah adalah bagian dari kewajiban kami. Kami siap berjalan bersama, demi Dharmasraya yang lebih baik,” tuturnya dengan penuh keyakinan.

Julisman juga menyampaikan permohonan maaf walinagari yang absen dalam pertemuan ini. Dia menyebut ketidakhadiran 4 wali nagari bukan karena suatu kesengajaan. Namun karena ada urusan mendesak yang tidak bisa diwakilkan.

Pertemuan sederhana itu akhirnya ditutup dengan rasa optimisme baru — semangat membangun Dharmasraya dari nagari-nagari, dengan tekad yang lebih kuat, perencanaan yang lebih matang, dan kebersamaan yang tidak lagi sekadar slogan. (*/001)

Exit mobile version