Ia juga memastikan bahwa siswa yang berhak tetap akan menerima bantuan seragam. Sementara itu, sisa anggaran yang sebelumnya dialokasikan untuk keluarga mampu kini diarahkan untuk renovasi sekolah. Pada perubahan anggaran tahun ini, direncanakan akan ada lebih banyak sekolah yang direhabilitasi, meningkat dari jumlah sebelumnya.
“Hasil realokasi anggaran tersebut juga kami gunakan untuk menambah fasilitas pendidikan seperti MCK, laboratorium komputer, dan alat peraga. Di sisi lain, kami juga fokus pada peningkatan kualitas pendidikan melalui pelatihan guru dan pemberian beasiswa ekstrakurikuler melalui kemitraan dengan lembaga pendidikan ternama, khususnya di bidang sains, matematika, teknologi, bahasa, dan jasmani,” lanjutnya.
Tak hanya itu, anggaran juga disiapkan untuk beasiswa bagi siswa tidak mampu dan berprestasi, serta penghargaan untuk guru dan murid yang menunjukkan kinerja dan prestasi luar biasa.
Menurut Bobby, perubahan pendekatan ini dilakukan agar kebijakan anggaran pendidikan memberikan dampak nyata, terukur, dan berkelanjutan. Ia menegaskan, yang terpenting bukanlah jumlah seragam yang dibagikan, tetapi bagaimana anggaran publik digunakan secara efektif demi peningkatan kualitas pendidikan dan pembangunan manusia di Dharmasraya.
“Kami ingin mengubah pola lama yang kurang tepat. Dengan mengarahkan anggaran ke rehabilitasi sekolah, peningkatan kompetensi guru, pemberian beasiswa, dan tetap mempertahankan bantuan bagi yang benar-benar membutuhkan, kami yakin akan tercipta sistem pendidikan yang lebih adil dan berdampak luas terhadap pengentasan kemiskinan dan peningkatan SDM,” pungkasnya. (*/001)