Rincian proyek masing-masing jalan ini setelah berkonsultasi dengan Dinas PUPR dan disetujui BNPB, sebut Venda, yaitu Rp7.474.648.793,88 untuk jalan Lubuk Mata Kucing. Sedangkan di Tanjung Rp1.949. 812.846,30. Artinya 30 persen dana (Rp2,8 miliar) yang ditransfer sebagai pengerjaan awal di Tanjung yaitu sekitar Rp 580 juta. Sisanya untuk Lubuk Mata Kucing.
Lebih lanjut disebutkannya, pemilihan konstruksi pembangunan Jalan Lubuk Mata Kucing nanti, direncanakan menggunakan Retaining Wall Concrete (RWC) sebagai penahan tanah dan arus sungai. Sementara itu, pada jalan Tanjung, bakal dipilih jenis gorong-gorong baja pipa Aramco dengan diameter 4 meter.
Dikatakan Venda, secara prosedural Pemko telah cepat mengajukan penganggaran kepada BNPB pascabencana ini. DSP yang baru saja ditransfer ini karena BNPB mesti menyelesaikan secara keseluruhan pengajuan yang sama di 71 daerah tertimpa bencana di Indonesia.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdako, Ewasoska, SH menyampaikan, sosialisasi ini merupakan tahapan yang diamanahkan peraturan perundang-undangan. Hal ini berhubungan dengan pemanfaatan dana tanggap darurat yang berasal dari BNPB. Intinya seluruh masyarakat dan elemen terkait dapat bersinergi menyukseskan kegiatan pembangunan tersebut. (*/001)