Andree Algamar berharap Festival Budaya Akhir Tahun ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat dan pemerintah dalam menghadirkan kegiatan budaya yang lebih besar di masa mendatang.
“Ini adalah bentuk cinta kita terhadap budaya dan identitas Kota Padang,” ujar dia.
Ketua Pelaksana, Corri Saidan menjelaskan bahwa festival itu berlangsung selama dua hari, 7-8 Desember 2024, dengan berbagai lomba tradisional yang melibatkan pelajar SMP se-Kota Padang dan perwakilan kecamatan.
“Kami ingin menghidupkan kembali tradisi yang sudah jarang ditemui di kehidupan sehari-hari, seperti manggiliang lado, manampih bareh, dan mangukua karambia. Perlombaan ini bertujuan untuk memperkenalkan kembali budaya tersebut kepada generasi muda, terutama pelajar,” kata Corri.
Selain lomba tradisional, Festival Budaya Akhir Tahun ini juga diramaikan dengan pameran batu akik, ikan hias, ayam kukuak balenggek, burung balam, serta penampilan seni budaya seperti lagu minang, puisi, tarian, dan musik tradisional.
Peresmian Museum dan Galeri Arsip Statis di Balai Kota Padang Lama menjadi momen penting dalam festival ini. Museum tersebut merupakan yang pertama dimiliki Pemko Padang dan di dalamnya menampilkan koleksi seni, budaya, dan arsip sejarah yang diharapkan dapat menjadi pusat edukasi masyarakat.
Komentar