“Qurban bukan hanya tentang membagi daging, tapi tentang menumbuhkan empati. Inilah nilai penting yang kita rawat bersama-sama di Padang,” lanjut Wali Kota.
Salat Idul Adha pagi itu dipimpin oleh Ustadz Irsyad, Lc, MA sebagai imam, sementara Buya Salmadanis, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Padang, menyampaikan khutbah yang menyentuh hati. Dalam khutbahnya, Buya mengangkat kembali keteladanan Nabi Ibrahim sebagai pelajaran tentang keimanan dan ketulusan.
“Ibrahim diminta menyerahkan yang paling ia cintai: anaknya sendiri. Ini bukan sekadar kisah pengorbanan, melainkan pelajaran tentang keyakinan, keikhlasan, dan keberanian berserah pada kehendak Ilahi,” tutur Buya.
Buya juga menekankan bahwa ibadah qurban seharusnya tak berhenti pada penyembelihan hewan, tetapi juga dilanjutkan dalam bentuk kepedulian sosial yang nyata: membantu yang lapar, menyapa yang sendiri, dan menguatkan yang lemah.
Salat Idul Adha turut diikuti oleh jajaran OPD serta Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang, Edy Oktaviandi. Tak ada kemewahan dalam pelaksanaan, namun suasananya penuh makna menghadirkan ketenangan sekaligus semangat kebersamaan di jantung kota. (*/001)