Fadly berencana agar proses seleksi dilakukan langsung di Padang untuk menjamin transparansi dan kualitas.
Ketua Majelis Dewan Guru Besar, Muhammad Baiquni dari UGM, memuji visi Fadly Amran.
Ia menilai Fadly sebagai sosok inspiratif yang mampu memadukan jiwa pengusaha dengan kapasitas birokrat dalam membangun pendidikan, kesehatan, dan spiritualitas.
Baiquni juga terkesan dengan arsitektur Rumah Gadang Baiturrahmah yang memadukan budaya Minang dengan sentuhan interior bergaya Eropa.
“Budaya kita harus mampu mengadopsi, beradaptasi, dan berinovasi dengan estetika modern,” ujarnya.
Menanggapi cita-cita Fadly Amran ingin berikan beasiswa kepada generasi muda di kota Padang juga dipuji Baiquni.
“Inspirasinya tadi juga ingin memberikan beasiswa untuk generasi muda yang ingin belajar di universitas nasional maupun internasional, atau perpaduan keduanya sehingga adik-adik terbaik nanti akan terseleksi untuk bisa mendapatkan pendidikan tinggi di kampus-kampus terbaik di Indonesia, dan S2 dengan luar negeri.” katanya.
Dalam pertemuan tersebut, para guru besar juga mendeklarasikan Deklarasi Padang. Deklarasi ini menekankan pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menegakkan keadilan, kemartabatan, dan kedaulatan bangsa.
Inti dari deklarasi ini adalah tugas para guru besar dan seluruh insan akademis untuk memuliakan kemanusiaan dan melestarikan lingkungan hidup.
“Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal yang konkret bagi Kota Padang untuk mewujudkan visi pendidikannya, sekaligus memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi,” Baiquni. (*/001)